Hanya Separuh Warga yang Memilih di Pilwali Samarinda 2020, Wali Kota Harap Tahun ini Meningkat

Melihat anjloknya partisipasi pada pilwali tahun 2020 kemarin. Wali Kota Samarinda Andi Harun berharap jumlahnya bisa meningkat pada tahun ini. Kalau bisa melebihi angka partisipasi nasional.

Tak lama berselang setelah Pemilu 2024 pada Februari lalu. Euforia Pesta Demokrasi kembali terasa. Karena November nanti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak akan berlangsung. Termasuk di Provinsi Kaltim.

Warga Kaltim bakal memilih gubernur dan wakil gubernur juga wali kota dan wakil wali kota atau bupati daan wakil bupati di Benua Etam. Sejauh ini sejumlah bakal calon yang akan berkontestasi sudah mulai tampak.

Di Ibu Kota Kaltim, tahapan Pilkada 2024 telah berlangsung. Belajar dari pilkada sebelumnya yang terlaksana pada 2020 lalu. Tingkat partisipasinya tergolong minim. Yakni hanya 52,26%, dari target nasional 77,63 %. Hanya ada sekitar 301.555 pemilih di Samarinda dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 576.981.

Tingginya angka golput di Kota Tepian, ketika itu, termasuk wajar. Sebab angka golput sebesar 47 persen itu dipengaruhi perubahan status Kota Samarinda menjelang hari pencoblosan dari zona merah menjadi zona hitam untuk penyebaran virus Covid-19.

Karena kondisi Pandemi Covid-19 sudah berakhir, Wali Kota Samarinda Andi Harun berharap partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 bisa meningkat. Bahkan bisa mencapai melebihi target dari nasional.

“Jalan keluarnya adalah sosialisasi. Nanti di internal pemkot, kami akan tugaskan camat, lurah, dan Kesbangpol untuk sosialisasi maksimal,” jelasnya Kamis 16 Mei 2024.

Andi Harun berharap seluruh pihak dan seluruh elemen masyarakat juga bisa ikut mendukung. Sebab sosialisasi itu merupakan tanggung jawab bersama. Pilkada sebagai momen ambil bagian untuk menentukan arah Kota Samarinda 5 tahun ke depan.

“Datang ke TPS, beri pilihan kepada figur atau paslon yang dianggap dan diyakini amanah bersama rakyat, warga untuk membangun Kaltim dan Samarinda,” pungkasnya. (ens/fth)