NUSANTARA
Herdiansyah Hamzah Sebut Mundurnya Duo Pimpinan OIKN karena Frustasi

Pengamat politik Herdiansyah Hamzah menilai mundurnya Bambang Susanto dan Dhony Rahajoe dari OIKN karena stres atas kesemrawutan proyek ibu kota baru.
Pekan lalu, publik dikejutkan dengan mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe. Disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 3 Juni 2024.
Yang bikin mengejutkan, kemunduran itu dilakukan 2 bulan jelang peresmian Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 mendatang. Di tengah progres pembangunan IKN yang sedang dikebut-kebutnya.
Sebagai pengganti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN.
Sementara pengganti Dhony Rahajoe ialah Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni.
Presiden Jokowi lalu memberikan tugas baru pada Bambang Susantono. Masih berkaitan dengan IKN. Bambang akan menjadi utusan khusus kerja sama internasional untuk IKN. Meski alasan kemunduran Duo Otorita IKN belum diungkap dengan jelas.
Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di benak publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Muncul beragam dugaan termasuk adanya skenario lain atas kemunduran pentolan IKN itu.
Herdi: IKN Bermasalah
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah melihat mundurnya ketua dan wakil pemimpin IKN sekaligus ini sebagai pertanda ada problem mendasar dalam urusan perpindahan IKN.
“Artinya, mereka berdua pun tidak yakin (dengan) masa depan IKN ini. Memang alasan mundurnya tidak dibuka, tapi itu sudah pasti akibat rasa frustasi mereka tentang proses pemindahan IKN,” jelas Castro sapaan akrabnya ketika dihubungi pada Senin 10 Juni 2024.
“Berkelindan antara pembiayaan, minimnya investor, konflik pertanahan dengan warga yang tidak kunjung selesai, hingga infrastruktur yang tidak jelas (terutama air),” sambungnya.
Menurut Castro, IKN sendiri sudah terancam menjadi proyek gagal. Dan itu poin utama yang membuat keduanya stres, kemudian menyerah. Dan itu menjadi berdampak pada kepercayaan publik terhadap proyek IKN.
“Dua pentolan Otorita IKN saja tidak yakin dengan IKN, apalagi publik luas.”
Negara Tutupi Ketidaksiapan IKN
Bagi Castro, pemberitaan yang beredar boleh saja mengatakan Bambang mendapat tugas baru. Namun akademisi Unmul ini melihat ada yang hendak ditutupi dari penugasan baru kepada Bambang.
“Tapi jelas tidak bisa bohong kalau ada yang hendak ditutupi, yakni semrawutnya rencana pemindahan IKN. Rencana yang sejak awal memang tidak pernah jelas selain hanya sekadar syahwat kekuasaan.”
Terkait pengganti yang sudah ditunjuk, Castro menilai itu tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Sebab proyek IKN-nya sendiri yang bermasalah. Sehingga siapapun penggantinya, tidak akan menyelesaikan masalah.
Kalaupun ada jalan keluar, menurut Herdiansyah Hamzah, sifatnya hanya sementara. Namun dampak buruknya masih besar, terutama dipastikan akan menganggu obsesi perayat HUT RI yang dilakukan dalam waktu dekat.
“Padahal di balik obsesi itu, tanah-tanah rakyat terancam digusur, ruang hidup dirampas, konflik lahan dimana-mana. Itu paradoks IKN,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
OLAHRAGA4 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri