EKONOMI DAN PARIWISATA
Inflasi Kaltim Bulan Maret Sebesar 0,70 Persen
Provinsi Kalimantan Timur pada Maret 2022 mengalami inflansi sebesar 0,70 persen dengan tingkat Inflasi tahun kalender 1,23 persen dan Inflasi tahun ke tahun sebesar 2,86 persen.
“Pada Maret 2022 terjadi inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,40 persen dan di Kota Balikpapan juga terjadi inflasi sebesar 1,09 persen,”ungkap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Kaltim Nur Wahid dalam keterangan resminya belum lama ini.
Dijelaskan Nur, lima andil inflasi di Kaltim diantaranya dipengaruhi, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, cabe rawit, emas perhiasan dan ikan layang/ikan benggol.
Untuk Samarinda, lima komoditi penyumbang inflasi yakni cabe rawit, emas perhiasan, bayam, minyak goreng dan bawang merah.
Balikpapan, lima penyumbang inflasi yaitu minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, ikan layang/ikan benggol, angkutan udara dan cabai rawit.
Menurut Nur, Inflasi pada Maret 2022 terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,49 persen, diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar
1,48 persen.
Setelah itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,40 persen,
kelompok transportasi sebesar 0,34 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan inflasi sebesar 0,17 persen.
Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks diantaranya yaitu kelompok kesehatan sebesar -0,23 persen; dan kelompok pendidikan sebesar -0,42 persen.
Dirinya menyebutkan pada Bulan Maret 2022 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dan terendah sebesar 0,09 persen terjadi di Kupang.
“Deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar -0,27 persen dan terendah sebesar -0,07 persen terjadi di Kendari,”katanya. (REDAKSI KF)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR23 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
OLAHRAGA18 jam yang lalu
Hanya Bisa Bahasa Portugis, Bek Borneo FC Furtado Andalkan Bahasa Isyarat di Lapangan