GAYA HIDUP
Ini 5 Dampak Buruk Kerja Mepet Tenggat Waktu

Siapa yang suka ngerjain tugas atau kerjaan yang dekat sama tenggat waktu alias deadline? Beh… kamu harus kurang-kurangin deh kebiasaan itu, soalnya ada dampak buruknya, lho. Penasaran?
Deadliner adalah sebutan buat orang yang suka mengerjakan tugas mepet dari tenggat waktu. Siapa aja bisa sih jadi deadliner. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, ya siapapun deh.
Alasannya jadi deadliner macam-macam sih. Biasanya ada kesibukan yang dijalankan atau suka menunda-nunda pekerjaan aja sih.
Tapi, banyak orang yang senang menjadi deadliner karena merasa pekerjaan yang dilakukan lebih cepat dan kreatif hasilnya karena ide-ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya dapat mengalir dengan lancar dibawah tekanan tenggat waktu yang semakin menipis.
Sayangnya, menjadi deadliner bukan pilihan yang tepat untuk terus-menerus diakukan.
Inilah lima dampak buruk yang akan kamu rasakan ketika menjadi seorang deadliner. Yuk, simak uraian berikut ini!
1. Tergesa-gesa dalam Mengerjakan
Tenggat waktu yang mepet mengharuskan kita untuk bergerak cepat dalam mengerjakan tugas apalagi waktunya sisa hitungan jam
Tentu hal ini membuat kita tergesa-gesa mengerjakan tugas. Mengerjakan tugas dengan tergesa-tega tentunya berdampak pada hasil pekerjaan kita.
Hasil akhir pekerjaan bisa jadi kurang rapi dan kurang teliti karena tidak cukup waktu untuk memeriksa ulang. Padahal, hasil akhir yang kita kumpulkan tersebut memengaruhi penilaian yang kita dapatkan dari guru, dosen, ataupun atasan kita di tempat kerja.
2. Tertekan dalam Mengerjakan
Mengerjakan suatu hal dengan tertekan tentunya bukan hal yang membuat kita nyaman. Bekerja di bawah tekanan dapat menyebabkan kita mudah lelah.
Akibatnya, kita akan menjadi tidak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dan berujung terbengkalai.
Bekerja dengan tertekan membuat kita diliputi rasa khawatir bahwa tugas kita tersebut tidak bisa selesai tepat waktu.
Rasa cemas tersebut berdampak pada hilangnya konsentrasi dan fokus kita saat mengerjakan tugas. Tentunya ini juga berdampak pada hasil akhir pekerjaan.
3. Kurang Yakin dengan Hasil Pekerjaan
Akibat dari tergesa-gesa, kita jadi tidak memeriksa ulang hasil akhir pekerjaan dan asal mengumpulkannya yang penting tidak terlewat tenggat waktu.
Kurang yakin dengan hasil akhir pekerjaan juga berdampak pada kepercayaan diri, lho.
Rasa percaya diri akan ikut menurun karena adanya perasaan takut gagal hingga takut dimarahi oleh atasan. Akibatnya, kita akan meragukan kemampuan diri sendiri.
4. Bikin Stres
Pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dengan tenggat waktu yang mepet membuat kita stres. Terlebih lagi jika kebiasaan deadliner ini sering dilakukan, maka akan terjadi hal yang sama berulang-ulang.
Stres dapat mengganggu kesehatan tentunya. Penyakit yang sering terjadi akibat stres misalnya adalah tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga asam lambung. Selain itu, stres juga berdampak pada gangguan kecemasan.
5. Menjadi Suatu Kebiasaan
Terbiasa menjadi deadliner akan membuat diri sendiri terus-menerus melakukan kebiasaan ini. Memang, kebiasaan ini terlihat begitu menyenangkan saat tenggat waktu masih begitu panjang.
Namun, hal ini bukanlah hal yang baik. Kita akan terbiasa untuk menunda-nunda pekerjaan dan merasa gugup ketika tenggat waktunya telah dekat. Tentunya hal ini menyebabkan pekerjaan semakin menumpuk dan terbengkalai.
Nah, jadi itu 5 dampak buruk dari menggerjakan pekerjaan dengan tenggat waktu yang mepet. Sebaiknya sih dikurangi ya. Kamu bisa membuat jadwal skala prioritas agar semua pekerjaan dikerjakan dengan baik. (rw)
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA5 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Kaltim Minta BUMD Perkuat Peran dalam Peningkatan PAD melalui Sektor Tambang dan Migas