SEPUTAR KALTIM
Jika Tak Sesuai Target, PUPR Kaltim Bakal Denda Kontraktor Proyek Jalan Tembus Samanhudi
Proyek pembangunan akses penghubung dari KH. Samanhudi ke S. Parman yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2023 ini masih berjalan 30%. Dinas PUPR-Pera Kaltim siap memberi sanksi denda pada kontraktor jika molor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menegaskan bahwa target penyelesaian proyek pembangunan jalan penghubung dari Samanhudi ke S. Parman harus tercapai akhir tahun ini. Jika tidak, pihak kontraktor berpotensi dikenai sanksi denda.
“Kalau lihat kemungkinannya bisa selesai bisa tidak. Tapi jika tidak selesai, tetap dilanjut sampai tuntas. Cuma kontraktornya kena denda. Dendanya bayar denda ke kas negara,” ungkap Fitra, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa kendala dalam pembangunan jalan penghubung ini, salah satunya adalah faktor cuaca yang tidak menentu.
“Namanya cuaca agak susah. Karena ini pekerjaan tambah kalau sudah pekerjaan sekali gak bisa langsung dikerjakan kembali tunggu kering dulu baru bisa kerja. Itu yang menghambat,” tambahnya.
Menurut Fitra, cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama dalam pengerjaan proyek tersebut, terutama saat musim hujan. Jika cuaca mendukung, memungkinkan proyek dapat diselesaikan sesuai target.
“Kalau seandainya kering terus sampai akhir tahun bisa selesai itu,” tuturnya.
Cuaca Jadi Kendala
Aris, Penanggung Jawab Pembangunan Drainase proyek mengatakan pengerjaan drainase sepanjang 500 meter baru sebulan ini. Kendalanya hujan.
“Jika tidak hujan bisa selesai. Sebaliknya kalau hujan banjir itu yang jadi kendala,” ujar Aris.
Namun Aris bisa menargetkan pembangunan drainase selesai pada tanggal 26 Desember.
“Pemerintah memang mendesak harus segera selesai,” jelasnya.
Risky, Pelaksana lapangan proyek PT. Cipta Karya menyatakan PUPR mentargetkan pekerjaan selesai tanggal 29 Desember. Pekerjaan yang dibangun meliputi drainase, jalan, trotoar, dan pagar.
“Tapi pagar di luar kami,” kata Risky.
Meskipun optimistis, Risky mengakui bahwa cuaca dan stok material beton menjadi kendala utama. Stok material harus dipesan terlebih dahulu dan menunggu antrian.
“Kendalanya, cuaca dan stok material beton, kita tunggu antrian pengecoran yang datang dari becing plant,” pungkasnya. (dmy/gdc/fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Mulai Salurkan Seragam Sekolah Gratis Akhir November 2025
-
PARIWARA4 hari agoYamaha Indonesia Hadirkan Warna Baru NMAX “TURBO” dan NMAX NEO, Tampilkan Performa dan Fitur Premium
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Peringati Hari Pahlawan ke-80 dengan Upacara dan Ziarah Nasional
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoRatusan Warga Antusias Ikuti Senam Jantung Sehat di Islamic Center Samarinda, Meriahkan HUT ke-44 YJI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoSeluruh Gubernur Hadiri Rapat Koordinasi Pembangunan IKN dan Pengukuhan APPSI di Nusantara
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoYJI Kaltim Ajak Masyarakat Peduli Irama Jantung Lewat Edukasi “Don’t Miss a Beat”
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKORMI Kaltim Siapkan Festival Olahraga Masyarakat FORDESWITA 2025 di Destinasi Wisata Derawan
-
PARIWARA2 hari agoYamaha Raih Tiga Penghargaan di Marketing Excellence Awards 2025, Bukti Konsistensi Inovasi dan Strategi Pemasaran Digital

