SAMARINDA
Kemacetan di Jalan M.Said Samarinda Harus Segera Diurai, Warga Minta Akses Jalan Baru

Kemacetan di Jalan M. Said Samarinda masih menjadi permasalahan yang dirasakan masyarakat di Kelurahan Lok Bahu. Warga minta hal itu segera diuraikan, dan adanya pembukaan akses jalan baru.
Kota Samarinda terus berkembang, termasuk jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Membuat kota ini semakin padat. Termasuk menambah kemacetan yang tampak di banyak titik.
Kemacetan M. Said
Termasuk kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan M. Said, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Masyarakat sudah merasakan kemacetan itu selama bertahun-tahun.
Ketua RT 22 Kelurahan Lok Bahu, Padli, menjelaskan, masyarakat setempat sudah merasakan kemacetan di Jalan M. Said selama bertahun-tahun. Bahkan volume kendaraan terus bertambah.
Kemacetan selalu terjadi setiap harinya, terutama pada pagi ketika banyak warga berangkat bekerja atau menuju sekolah, dan pada sore hari ketika jam pulang kerja.
“Kalau saya kan orang lama di sini, dari masih hutan sampai jadi padat penduduk sekarang. Kemacetan sudah lama, bertahun-tahun. Apalagi pas jam pulang kerja, bisa sampai magrib, luar biasa kemacetannya,” kata Padli kepada Kaltim Faktual belum lama ini.
Padli berharap, pemerintah daerah segera menguraikan kemacetan di Jalan M. Said dan sekitarnya. Terlebih jalan itu merupakan jalan akses utama di tengah kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
Menurut Padli, warga setempat memerlukan akses jalan baru sebagai alternative. Agar kendaraan tidak menumpuk di satu ruas jalan saja. Kemacetan di Jalan M. Said harus segera diuraikan.
“Prioritas pertama di Kelurahan Lok Bahu itu menguraikan kemacetan di M. Said, yang di muara.”
Ketua RT itu juga berharap akses Jalan Senyiur 2 bisa dilakukan pelebaran. Sebab jalan itu, termasuk akses tembus antara Rapak Indah, Revolusi, hingga M. Said. Sehingga jalan itu termasuk urgent.
“Saya ingin agar mobil yang lewat bisa papadan atau dua jalur. Jangan sampai kena macet,” pungkasnya.
Tanggapan DPRD Kaltim
Terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis menyebut kemacetan di Jalan M.Said memang menjadi PR yang harus diatasi oleh pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Semua warga Samarinda pasti pernah merasakan crowdednya. Itu juga harus dipecahkan oleh pemerintah provinsi, karena membutuhkan dana yang relatif besar.”
Darlis mendorong adanya jalan tembus ke jalan poros. Baik itu Jalan MT Haryono, Antasari, atau Jalan Juanda. Agar akses masyarakat semakin mudah dan mengurai kemacetan.
“Pasti ada solusinya. PUPR harus terlibat di sini,” pungkasnya. (ens)
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan