SAMARINDA
Kerap Macet dan Banjir, Simpang 4 KS Tubun-Pasundan Samarinda Bakal Ditata Ulang
Simpang 4 KS Tubun-Pasundan, Kota Samarinda, punya masalah yang kompleks. Jalanannya yang sempit, kerap macet, hingga rawan banjir. Wali kota bakal benahi secara bertahap mulai tahun ini hingga 2025.
Simpang 4 KS Tubun-Pasundan kerap jadi jalan alternatif favorit bagi warga Kota Samarinda. Sebab simpang yang menyatukan Jalan KS Tubun, KS Tubun Dalam, Pasundan, dan Siradj Salman menghubungkan sejumlah ruas jalan utama. Mempercepat perjalanan.
Ditambah di kawasan itu, didominasi oleh permukiman warga berupa bangunan umum dan perdagangan. Sehingga banyak kegiatan ekonomi yang terjadi di sana. Parkir-parkir tepi jalan banyak terlihat.
Lalu ruas jalan yang sempit, dan volume kendaraan yang melintas pun terus bertambah, ditambah nihilnya lampu lalu lintas di simpang 4 KS Tubun-Pasundan, makin lengkap menyumbang kemacetan.
Belum lagi drainase yang tak terurus. Kondisi parit yang buntu dan tak punya arus yang lega. Membuat kawasan perempatan itu jadi langganan banjir. Menambah daftar masalah di sana yang sempat viral di media sosial.
Wali kota kini ambil tindakan. Menata ulang kesemrawutan yang ada: kemacetan dan banjir. Yang akan dikerjakan secara bertahap.
Untuk pengendalian banjir, akan ada pembenahan drainase di kedua sisi Jalan KS Tubun Dalam Terus sampai Jalan Pasundan. Sisi sebelah kiri (ke arah Jl KS Tubun dalam dari simpang 4) sepanjang 800 meter. Dan sisi sebelah kanan 500 meter.
“Nanti akan ada crossing di (pertengahan simpang 4) jalan, jadi akan di bongkar nantinya. Untuk memperlancar air,” kata Wali Kota Samarinda Senin 22 April 2024.
Berharap Dukungan Dana dari Provinsi
Alokasi dana yang dianggarkan kurang lebih sekitar Rp26 miliar untuk pengerjaan drainase di kedua sisi. Proyek ini diproyeksikan rampung pada akhir tahun 2024 ini. Dengan konstruksi beton bertulang.
Jika drainase di sana sudah rampung maka bisa menurunkan genangan banjir secara signifikan. Utamanya genangan di sekitar Rumah Sakit Dirgahayu bisa semakin lancar dan mudah surut.
Andi Harun berharap mendapatkan kucuran dana yang lebih dari provinsi melalui Bntuan Keuangan (Bankeu). Agar bisa mempercepat penataan di kawasan simpang 4 itu dan masing-masing jalannya.
“Mudah-mudahan di tahun depan ita bisa masuk ke Jalan Merbabu, Jalan Merapi. Tapi tidak bisa menunggu semua, harus satu satu,” tambah Andi Harun.
Sementara soal kemacetan, pemkot akan mengkaji ulang. Soal pemanfaatan ruang juga arus lalu lintas yang saat ini dua arah. Rencananya akan ditata tanpa mengganggu kegiatan ekonomi.
“Misal ada tempat usaha nasi uduk di sudut simpangan, yang parkirnya tidak ada dan pengunjung mau tak mau parkir persis di bahu jalan.”
“Ini yang akan segera kita tugaskan lurah dan camat untuk melakukan komunikasi serta Dishub yang bersifat jangka pendek,” lanjutnya.
Karena banyak aspek yang harus diperbaiki, Andi Harun memproyeksikan pengerjaan secara keseluruhan akan berlanjut hingga tahun 2025 nanti. Hingga macet dan banjir benar-benar tuntas.
“Kami mohon dukungannya, khususnya kepada masyarakat yang terkena dampak pelebaran jalan maupun revitalisasi drainase. Kalau kita sama-sama mau melihat banjir di sini bisa teratasi, begitu pula soal kemacetan,” pungkasnya. (ens/fth)
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Hasil Liga 1: Persib 2-1 Borneo FC, Pesut Etam Alami 3 Kekalahan Beruntun
-
HIBURAN6 hari yang lalu
Tak sampai 1 Jam, Tiket Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Samarinda Ludes
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Borneo FC Isyaratkan Tak Tampil dengan Kekuatan Penuh saat Jumpa Persib
-
PASER1 minggu yang lalu
Jelang Pilkada Serentak 2024, KPU Paser Buka Perekrutan PPK
-
OLAHRAGA6 hari yang lalu
Jegal Ciro Alves Berkali-kali, Pieter Huistra: Ezzi Buffon Bukan Anak-Anak Lagi
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Dramatis! Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23
-
KUBAR1 minggu yang lalu
Kejagung Periksa Satu Orang Saksi Terkait Perkara Tambang Kubar
-
BALIKPAPAN1 minggu yang lalu
Polda Kaltim Gelar Perkara Kasus Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Penyidikan CCTV Belum Selesai