Connect with us

SAMARINDA

Keterwakilan Perempuan di Parlemen Minim, Puji Imbau Perempuan Terus Kembangkan Pengetahuan

Diterbitkan

pada

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengisi diskusi soal kesetaraan gender. (Mitha/Kaltim Faktual)

Meski keterwakilan perempuan sudah ada di bangku parlemen, ternyata perjuangan soal aspirasi perempuan masih menghadapi perjalanan panjang. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti pun mengimbau para perempuan terus mengembangkan wawasan dan pengetahuannya.

Dirinya yang sudah duduk di bangku legislatif selama 11 tahun ini mengaku, keterwakilan perempuan di parlemen belum punya cukup pengaruh sejauh ini. Ia mengatakan bahwa masih banyak pihak, khususnya di parlemen dan pemerintahan yang perlu mengetahui soal kesetaraan gender.

Di Indonesia sendiri ada regulasi yang membuat setidaknya 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Namun, tampaknya penerapan ini masih membutuhkan perjalanan panjang. Puji pun turut mengamini kendala soal peran perempuan di ruang wakil rakyat ini.

“Walaupun saya duduk di Badan Anggaran dan beberapa kali sebagai Ketua Pansus untuk Perda, tetapi masih banyak yang perlu kita perjuangkan. Bagaimana peran perempuan membuat kebijakan dan memiliki keputusan itu memang benar-benar harus kita perjuangkan,” ucapnya.

Pemberdayaan Gender Mesti Dibenahi Mulai dari Sistem

Puji juga menyoroti sumber pendapatan perempuan yang jadi salah satu indikator Indeks Pemberdayaan Gender. Menurutnya indikator ini masih kurang tepat sebab perempuan masih banyak bekerja di sektor informal.

“Sektor informal di Indonesia ini belum diakui untuk mendapatkan prioritas bahwa sektor informal itu penting untuk pembangunan, tetapi di pemerintah ini kan belum dimasukkan ke indikator,” beber Puji.

Ia juga memandang bahwa masih ada ketimpangan yang dialami perempuan dalam mendapat akses pendidikan yang tinggi. Puji melihat masih banyak perempuan yang dibatasi untuk mengembangkan kemampuannya, hanya karena dogma yang berlaku di masyarakat.

Terlebih perempuan yang menjadi ibu rumah tangga. Meski menghabiskan banyak waktu bekerja di dalam rumah, Puji menganggap ibu rumah tangga harusnya tetap bisa belajar tanpa batas. Hal ini nantinya bisa mendukung terlahirnya anak-anak yang berkarakter.

“Harusnya perempuan itu bisa mengembangkan diri, meningkatkan kapasitas, dan kapabilitasnya, supaya kehidupan di rumah tangga, ketahanan keluarga itu bisa menciptakan anak-anak yang berkualitas baik, punya karakter yang baik,” ujar Perempuan yang sempat mengenyam bangku Kedokteran ini.

Perempuan Bisa Lebarkan Sayap Lewat Pengetahuan

Puji kemudian berharap bahwa perempuan, baik mereka yang bekerja maupun memilih untuk menjadi ibu rumah tangga harus tetap memperluas wawasan dan pengetahuannya agar tetap berkembang.

Menurutnya, kualitas dari generasi yang akan datang ditentukan oleh seorang perempuan. Sehingga untuk mewujudkan masa depan yang terjamin, peran perempuan juga mesti terjamin.

“Perempuan harus mendobrak dan mengembangkan dirinya. Jadi perempuan juga tidak boleh terlena. Misalnya di rumah tangga kita sebagai perempuan tidak seperti burung di sangkar emas,” ujarnya. (tha/sty)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.