OLAHRAGA
Kiprah Borneo FC di 2023 Menurut Pieter Huistra
Pieter Huistra mengawali tahun 2023-nya sebagai pelatih Borneo FC dengan pahit. Mencatat satu-satunya kekalahan di Segiri dalam 2 musim terakhir. Namun menutup tahun ini dengan kemenangan dan puncak klasemen. Ini penilaiannya tenang Pesut Etam dalam 1 tahun terakhir.
Skuat Borneo FC Samarinda merayakan Tahun Baru lebih cepat. Mereka menutup tahun 2023 dengan kemenangan tipis di kandang RANS Nusantara FC. Setelah ini, kompetisi akan libur hampir 2 bulan.
Dengan keunggulan poin yang jauh dari para pesaing di papan atas. Pesut Etam harusnya bisa sedikit bersantai, dan tinggal menunggu waktu untuk mengangkat trofi Liga 1 pertamanya.
Namun tepat tahun ini pula, Liga 1 memakai sistem yang berbeda. Pemuncak klasemen sampai pertandingan terakhir tidak otomatis juara. Penentuannya justru lewat laga champions series. Atau babak semifinal yang pesertanya adalah 4 klub teratas di klasemen akhir.
Sehingga mau tidak mau, Borneo FC harus menahan diri, dan memastikan konsistensi mereka terjaga sampai putaran final.
Borneo FC di Tahun 2023
Usai laga kontra RANS FC, Pieter Huistra dimintai pendapatnya tentang tahun 2023. Ia lantas mengingat bahwa pada awal tahun, perjalanan Borneo FC tidaklah mudah. Sebelum ia debut pada 25 Februari 2023, Pesut Etam menjalani 8 laga dengan hanya meraih 2 kemenangan. Sisanya, 3 kali imbang , dan 3 kali kalah. Saat itu Andre Gaspar memimpin 7 laga, dan 1 lainnya dipimpin carateker Miftahuddin Mukson.
Debut Pieter pun semakin memperburuk suasana. Tim besutannya, yang kala itu ia belum cukup waktu untuk mengenal pemainnya. Menderita kekalahan 1-3 dari Bhayangkara FC. Tekanan untuknya langsung besar. Karena itu adalah satu-satunya kekalahan Pesut Etam di Stadion Segiri pada musim lalu, dan sampai musim ini.
“Januari dan Februari merupakan bulan yang berat. Di pertandingan pertama merupakan pertandingan yang gila di kandang,” ujarnya.
Jatuh Lalu Melayang
Setelah membuat debut yang begitu buruk. Pieter berusaha beradaptasi dengan cepat. Hasilnya lumayan. Total 9 laga di sisa musim, tim besutannya meraih 5 kemenangan, 1 imbang, dan 3 kali kalah. Borneo finis di peringkat keempat.
Libur lanjut pra musim. Pieter memaksimalkan kendalinya. Ia mendatangkan pemain yang ia butuhkan, dan ‘melempar’ yang tidak diperlukan.
Setelah bursa transfer yang sibuk, serta pemusatan latihan yang proper di Jogjakarta. Start Borneo FC di Liga 1 musim ini tidak terlalu mengesankan. Dari 7 laga pertama, mereka hanya mengemas 2 kemenangan, 4 imbang, dan sekali kalah. Dua kemenangan itu pun hanya mampu dibuat di kandang. Saat away, melempem.
Ditambah, Matheus Pato yang merupakan top skor Liga 1 musim lalu, hengkang ke China setelah bermain 3 laga. Di sisa waktu transfer yang sempit, Borneo merekrut Felipe Cadenazzi.
Fans mulai ragu. Tanpa Pato dan Joni Bustos yang lebih dulu memilih hengkang. Pasukan Samarinda tampak berat untuk merealisasikan mimpi juara.
Namun dalam situasi sempit itu, Pieter mampu meramu taktik dengan jitu. Hanya mengandalkan Stefano Lilipaly sebagai juru gedor. Pesut Etam menampilkan performa yang kolektif.
Taktik; kuasai bola sebanyak mungkin lalu ciptakan peluang dari mana saja. Terlihat lebih mudah dicerna oleh pemain. Hasilnya menakjubkan. Sepanjang musim ini, dari 23 laga, Borneo FC telah memimpin klasemen selama 10 pekan beruntun. Setelah mencatatkan 15 kemenangan, 6 imbang, dan 2 kali kalah. Bahkan selisih poin dengan para pesaing semakin lebar setiap pekannya.
Berkat Kerja Keras Pemain Borneo FC
Pieter tak mau mengambil semua pujian. Ia justru menunjuk kerja keras para pemainlah yang mengubah situasi.
“Saya rasa kami terus berkembang. Jadi saya harus memberikan komplimen yang besar kepada semua orang di klub ini, terutama kepada para pemain yang sangat bekerja dengan keras di latihan dan setiap pertandingan.”
“Mereka membuat pertandingan bagus, tetapi juga terkadang tidak. Normalnya, jika kamu bekerja dengan keras, peluang pasti ada.”
“Dan hari ini, kamu bisa memenangkannya. Itu berhasil. Para pemain kini bisa memunculkan kepercayaan dirinya karena mereka telah melakukan pekerjaan bagus.”
“Jika kamu melihatnya di pekan 23 ini, kami membuat banyak progress, para pemain melakukannya dengan sangat bagus,” jelas Pieter.
Kembali Lebih Kuat Setelah Rehat
Usai menjalani total 31 laga bersama Borneo FC sepanjang tahun 2023. Pieter mencatatkan 20 kemenangan, 7 imbang, dan 5 kali kalah. Sebuah capaian terbaik dari seluruh pelatih Pesut Etam sejauh ini.
Namun untuk petualangan berikutnya, pelatih asal Belanda berharap hal lebih pada pemainnya. Tahun 2024, tepatnya pada Februari mendatang. Mereka harus datang dengan kondisi lebih kuat setelah rehat. Itu artinya, masih banyak kerja keras yang harus dilakukan tahun depan.
“Sekarang kami akan rehat sejenak dan untuk pekan ke-24, akan masih banyak hal yang akan dikerjakan karena kami suka melakukan improvisasi setiap waktu dan kami harus lebih baik lagi nantinya,” pungkasnya. (dra)
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Muhammad Darlis Bakal Perjuangkan Rumah Sakit Islam Samarinda Kembali Beroperasi
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Tanah Air
-
BERITA4 hari yang lalu
Warga Kaltim Keluhkan Sengketa Lahan di IKN, DPR RI Bakal Panggil ATR/BPN
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Beri Dukungan ke UMKM, Pemprov Minta Hotel di Kaltim Serap Produk Lokal
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Dari Rapat Paripurna HUT Samarinda, Andi Harun Pamerkan Capaian Tingkat Nasional hingga International
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Kemacetan di Jalan M.Said Samarinda Harus Segera Diurai, Warga Minta Akses Jalan Baru