Connect with us

SAMARINDA

Komisi III DPRD Soroti Rekayasa Lalu Lintas di Proyek Terowongan Samarinda

Diterbitkan

pada

RDP DPRD Samarinda bahas proyek pemkot. (Nisa/Kaltim Faktual)

Oktober tahun ini proyek Terowongan Samarinda ditargetkan rampung. Komisi III DPRD Samarinda soroti rekayasa lalu lintas pasca-pembangunan. Agar tidak menimbulkan kemacetan baru.

Meski sempat alami berbagai kendala. Proyek pembangunan Terowongan Samarinda kini terus berjalan. Proyek ini diproyeksikan akan memecah kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Samarinda ilir.

Rencana pembangunan Terowongan Gunung Manggah atau Terowongan Samarinda ini sudah direncanakan sejak 2021 lalu. Namun baru terealisasi pada tahun 2023. Dan ditargetkan rampung pada Oktober 2024 ini dengan target pengerjaan 22 bulan.

Meski pada 8 bulan pertama, setelah groundbreaking alias peletakan batu pertama, progres pembangunan fisiknya tak terlalu terlihat. Dan mulai tampak progres fisik pada Oktober 2023 lalu.

Pemkot Samarinda tampak optimis, proyek akan selesai tepat waktu. Sebab masalah pembebasan lahan di segmen Jalan Kakap yang sebelumnya jadi soal, pun sudah berhasil diselesaikan oleh Pemerintah Kota Samarinda sejak Desember kemarin.

Ditambah juga pemberian sedikit lahan provinsi. Yang dibangun Rumah Sakit Islam dan berkerja sama dengan yayasan. Akhirnya disetujui untuk dibebaskan setelah mendapat beberapa penolakan.

Rekayasa Lalin Terowongan Samarinda

Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda Desy Damayanti ketika pertemuan di DPRD pada Selasa kemarin menjelaskan. Kalau saat ini proyek tengah berjalan bersamaan di kedua sisi.

Lalu, ketika pada Oktober nanti diresmikan. Sudah dalam posisi bisa digunakan oleh masyarakat Kota Samarinda. Sehingga tidak sampai jadi proyek mangkrak ketika masa jabatan wali kota Samarinda berakhir.

“Di bulan Oktober tadi. Itu dalam posisi sudah bisa dilalui oleh kendaraan. Jadi kalau istilahnya diresmikan sudah bisa dilalui.”

“Memang pekerjaan yang paling besar itu adalah membuka terowongan ini. Karena untuk pekerjaan lainnya kan hanya pekerjaan jalan biasa. Ketika proses nanti terowongannya sudah tembus, maka pekerjaan jalannya akan dilaksanakan,” jelas Desy Selasa, 16 Januari 2024.

Desy juga mengaku kalau Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), untuk memecah kemacetan di Gunung Manggah sudah dilakukan. Sehingga tujuan utama pembangunan terowongan akan terwujud.

Namun, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani masih mempertanyakan Andalalin yang ada. Sebab ketika berkomunikasi dengan Dishub Samarinda, Andalalin-nya diketahui belum ada.

“Nanti tolong dikoreksi. Mudah-mudahan ada, kalau belum ada itu segera itu dilakukan,” kata Angkasa.

Angkasa bilang, pentingnya Andalalin itu akan berakibat pada dampak pascapembangunan. Sebab menurutnya, jika proyek baru selesai. Animo masyarakat Samarinda untuk mencoba akan sangat tinggi.

Sehingga ketika terowongan secara resmi dibuka, tidak menimbulkan menimbulkan kemacetan lain. Bahkan bisa menimbulkan risiko lagi. Jika belum ada rekayasa lalu lintasnya.

“Apa tidak menimbulkan kemacetan lagi yang berisiko, misal padat dalam terowongan juga berisiko.”

Angkasa mendorong agar PUPR sehingga berkomunikasi dnegan Dishub untuk mengerjakan Andalalinnya. Sehingga ketika proyek selesai, Andalalinnya juga sudah selesai.

“Jadi saya berharap itu bukan satu proyek yang tertinggal. Proyek selesai Pak Wali selesai, purna tugasnya, itu terowongan sekian miliar bisa kita gunakan,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.