SAMARINDA
Konsultan asal Jepang Minta Pemkot Samarinda Perbaiki Pengelolaan Sampah agar Bisa Imbangi IKN

Konsultan tata kota asal Jepang yang meminta Pemkot Samarinda memperbaiki pengelolaan sampah. Hal itu harus dilakukan jika ibu kota Kaltim ingin menjadi penyangga yang ideal untuk IKN.
Belum lama ini terdapat konsultan dari Jepang yakni Japan International Cooperation Agency (JICA) yang tengah mengawasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Termasuk daerah-daerah di sekitarnya.
Keberadaan JICA tersebut untuk membantu memberikan masukan dan saran dalam proses pembangunan sebuah kota. Agar IKN memiliki kualitas yang oke. Begitu pula daerah di sekitar IKN yang akan menjadi penopang. Termasuk Kota Samarinda.
Berdasarkan diskusi bersama dengan Pemkot Samarinda, terdapat sejumlah proyek potensial yang dapat dilakukan dengan JICA, seperti pengendalian banjir, pembangunan sky train, hingga pengelolaan sampah.
Untuk pengelolaan sampah, dalam hal ini dipegang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda sebagai OPD teknis yang tangani kebersihan dan pengolahan sampah di Kota Tepian.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Endang Liansyah menjelaskan JICA telah bertemu dengan pihak pemkot dan menganalisis berbagai aspek yang ada di Kota Samarinda.
“Mereka cek dulu apa saja yang harus mendapatkan support dan apa yang harus dibantu. Melihat sistem sanitasi, transportasi, dan lain-lainnya. Termasuk sampah,” jelasnya Kamis, 3 Oktober 2024.
Berharap Bantuan Pusat
Endang mengatakan, Kota Samarinda memang butuh perbaikan cukup besar untuk dapat mendampingi IKN sebagai kota utama di Indonesia. Terutama soal sampah dari sisi TPA dan sistem pengelolaan sampah.
Diketahui saat ini Pemkot Samarinda memang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang bagus. Memiliki 2 TPA, yakni TPA Bukit Pinang dan TPA Sambutan, namun TPA Bukit Pinang sudah dalam kondisi overload dan perlu segera ditangani.
Dengan pengelolaan sampah yang proper, Kota Samarinda akan semakin layak sebagai support IKN. Setidaknya bisa mengimbangi pembangunan IKN yang saat ini tengah berlangsung. Namun terkendala di anggaran.
“Paling tidak harus similar dengan IKN. Semoga pusat bisa bantu Samarinda, harapannya dari sisi pendanaan dan lain-lain.”
“Kami juga upaya terus melakukan sosialisasi pembinaan kepada masyarakat, dan memberikan punishmen. Sudah kami sampaikan, mereka akan membuat analisis untuk Samarinda,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan