SAMARINDA
Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Wisma Atlet Samarinda, Sapto Minta Evaluasi Menyeluruh

Gedung Hotel Wisma Atlet milik Pemprov Kaltim di kawasan GOR Kadrie Oening, Jalan Wahid Hasyim I, Samarinda, kebakaran pada Rabu malam, 18 Juni 2025. Pada saat itu, tengah berlangsung acara Dekranasda dan sejumlah event nasional lainnya.
Peristiwa itu terjadi sesaat setelah acara utama selesai dan disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono.
Menurut Sapto, kebakaran terjadi setelah listrik padam secara tiba-tiba. Ia bersama Gubernur Kaltim yang juga berada di lokasi segera mengecek sumber gangguan dan menemukan adanya api di ruang Sistem Area Utilitas Pusat (SAUP), yakni pusat distribusi air dan listrik gedung.
“Informasi sementara dari petugas pemadam kebakaran, penyebabnya adalah korsleting akibat sambungan listrik yang longgar,” ungkap Sapto.
Meski sempat muncul kekhawatiran, api berhasil dilokalisasi dan tidak menyebar ke area lain. Sapto menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh tim teknis guna memastikan penyebab pasti insiden ini.
Percepatan Pemulihan dan Status Gedung Akan Ditinjau
Sapto menyatakan bahwa pemulihan fasilitas akan segera dilakukan, mengingat Wisma Atlet merupakan salah satu lokasi strategis untuk kegiatan berskala nasional. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim ditunjuk untuk menangani proses perbaikan.
Ia juga menjelaskan, status masa pemeliharaan gedung masih akan dikaji karena bisa saja masih berada dalam masa tanggung jawab kontraktor (PHO/FHO). “Investigasi harus selesai dulu. Baru kita tahu apakah masih ditanggung kontraktor atau tidak,” katanya.
Evaluasi Sistem Pengamanan dan Imbauan Rutin Cek Fasilitas
Sapto mengimbau masyarakat tetap tenang karena sistem deteksi kebakaran bekerja dengan baik, terutama di lantai 7 tempat titik api pertama kali terdeteksi. Ia juga mengapresiasi kecepatan respons tim pemadam kebakaran.
Namun, ia menyoroti lemahnya sistem pemeliharaan gedung-gedung milik pemerintah. “Kita ini jago bangun, tapi lemah merawat. Ini masalah umum,” ujar Sapto yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Kaltim.
Sebagai bentuk evaluasi, Sapto akan mengusulkan anggaran khusus untuk perawatan fasilitas keselamatan seperti alarm, hidran, dan sistem proteksi lainnya. “Saya akan sampaikan langsung ke Disporapar Kaltim. Cek harus rutin, minimal tiga bulan sekali. Saya yakin masih banyak fasilitas yang tidak berfungsi,” tegasnya.
Terkait nilai kerusakan dan biaya pemulihan, Sapto menyebut angka pasti belum bisa ditentukan dan masih menunggu hasil investigasi teknis dari Dinas PU. (chanz/sty)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Gubernur Harum Tegaskan Distribusi Beras di Kaltim Jangan Terhenti
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Tegaskan Program Gratispol Umrah untuk Marbot Berjalan Bertahap dan Tepat Sasaran
-
PARIWARA3 hari ago
Cerita Inspirarif dari Konsumen Yamaha; Karena Setia, Jadi Pemenang Kompetisi GEAR ULTIMA
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Sineas Muda Kaltim Hadirkan 5 Film Pendek Bertema Budaya dan Pendidikan
-
SAMARINDA5 hari ago
DP3A Kaltim Dorong Samarinda Segera Miliki Sekolah Ramah Anak
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Target 14 Persen, Pemprov Kaltim Gandeng Kampus dan Pemda Atasi Stunting