OLAHRAGA
Adu Taktik Bola Mati Jadi Kunci Kemenangan Borneo FC atas Persebaya
Pelatih Borneo FC Samarinda Milomir Seslija mengakui pemainnya dibuat frustasi oleh Persebaya. Sehingga tak mampu bikin gol dari situasi open play. Beruntungnya, Pesut Etam punya Kartu As; taktikal bola mati. Ini yang kemudian mengunci kemenangan. Aji Santoso pun ikut merespons keadaan ini.
Berbagai cara serangan sudah dicoba oleh Borneo FC Samarinda untuk membobol gawang Persebaya. Mulai dari kedua sisi sayap. Mengandalkan umpan silang Terens dan Fajar di kanan, serta Fano-Jhoni-Leo di kiri. Umpan panjang dari lini tengah dan belakang. Mengeksplotasi kotak penalti lawan. Semua berujung deadlock.
Ketidakberuntungan ini yang kemudian disebut Milomir Seslija membuat timnya sempat kehilangan arah. Frustasi tak bisa membuat gol berdampak pada permainan di semua lini.
Setidaknya ini kentara sekali pada awal babak kedua. Sekitar 20 menit, Borneo FC benar-benar kehilangan kendali permainan. Para pemain kerap membuat kesalahan saat passing dan juga positioning.
Beruntung bagi Pesut Etam, mereka mengantungi kemampuan mencetak gol dari situasi bola mati yang cukup baik. Di babak kedua, mereka mengubah penendang sepak pojok dari Jonathan Bustos ke Stefano Lilipaly.
Percobaan kedua Fano –sapaan Lilipaly- berbuah manis. Tandukan Pato mengubah situasi. Pertahanan Persebaya yang bak tembok es. Seketika runtuh.
Meski gol kemenangan dibuat kembali oleh Pato di masa injury time babak kedua lewat titik putih. Namun yang justru menjadi kunci kemenangan Pasukan Samarinda adalah gol pertama Pato itu.
Ketika dikonfirmasi oleh awak media. Rupanya Milo dan Aji sudah sama-sama memikirkan tentang situasi bola mati ini.
Dari sisi Borneo FC, Milo sudah menyiapkan beberapa skema bola mati sebagai alternatif serangan jika sedang buntu. Sementara Aji Santoso, sudah mengantisipasi bola mati Borneo. Dan telah disimulasikan pada sesi latihan jelang lawan tim asal Samarinda itu.
Tapi kunci dari adu taktik bola mati ini, Aji memberi jawaban yang begitu relevan. Yakni, pelatih sudah bertugas membuat skema dan melatihnya berulang-ulang. Saat eksekusi di lapangan, pemain dan keberuntungan yang memegang peran.
Kata Milomir Seslija
“Persebaya sebenarnya tidak lemah di bola mati. Mereka (tampak) lemah karena kami selalu berlatih itu di setiap pekan. Karena kami mengubah situasi corner kick.”
“Ingat ketika Lilipaly melakukan tendangan sudut dan dia hampir mencetak gol. Kami berlatih untuk itu.”
Kata Aji Santoso
“Yang jelas evaluasi kan tidak hanya ketemu pemain lalu berbicara. Tapi lebih banyak praktik di lapangan. Itu sudah berkali-kali, mau berangkat sampai kemarin kami latihan pun selalu mengantisipasi.”
“Memang di dalam corner kick tadi saya sudah menugaskan pemain untuk (jaga) satu-satu. Man to man. Tidak zona marking. Tapi, Leo Lelis kalah duel sama Pato.”
“Sudah kami antisipasi, tapi mau bagaimana lagi?”
“Kecuali kalau saya tidak memberi perbaikan pada (situasi) corner kick atau free kick. Boleh saya disalahkan. Tapi ini sudah saya berikan semua kok. Coba tanya ke pemain apakah saya lebih banyak memberi latihan set piece. Baik attacking atau defending.” (DRA)
-
POLITIK3 hari yang lalu
RESMI: Rudy-Seno Dinyatakan sebagai Pemenang Pilgub Kaltim dengan Raihan 55,7 Persen Suara
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Permudah Akses ke Sekolah, Pemprov Kaltim Berikan Bus ke SMK Pariwisata dan SMA di Pelosok
-
POLITIK3 hari yang lalu
DPRD Kaltim Sampaikan Hasil Reses, Minta Pemprov Akomodir Aspirasi Rakyat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Aksi Hari Anti Korupsi di Depan Kantor Gubernur Kaltim: KPK Tak Berfungsi, Tambang Ilegal Jadi Sarang Korupsi!
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
UMP Kaltim Tahun 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp3,57 Juta
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SLB Samarinda, Sekda Sri Temukan Sejumlah Catatan Menarik
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Setelah Dikaji, Transportasi Kereta Api di Samarinda Belum Memungkinkan Diterapkan dalam Waktu Dekat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari yang lalu
Ini Alasan Pj Akmal Malik Minta per Januari 2025 OPD Pemprov Kaltim Gelar Rapat di Maratua Seminggu Sekali