KUTIM
Lamin Adat Dayak Kutai Timur Diresmikan, Jadi Simbol Persatuan, Budaya dan Wisata

Lamin Adat Dayak di Kutai Timur diresmikan. Jadi simbol persatuan dayak dan pelestarian budaya setempat. Diharapkan jadi magnet wisata di Kutai Timur.
Ahad 5 Maret 2023, masyarakat dayak di Kutai Timur (Kutim) bahagia. Lamit adatnya diresmikan oleh Bupati Ardiyansyah. Dihadiri Forkopimda Pemkab Kutai Timur beserta Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kutim, Pendiri PDKT Kutim, dan lembaga adat yang ada di Sangatta.
Berada di Jalan Kabo Jaya, Kecamatan Swarga Bara, Lamin ini tampak kokoh dan megah. Dibangun menggunakan APBD Kutai Timur sebesar Rp 3,6 miliar.
Keberadaan Lamin Adat ini menjadi simbol wadah etnis dayak untuk memajukan salah satu budaya asli Kalimantan tersebut. Yang mulai ditinggalkan para generasi muda.
Felly Lung selaku penanggung jawab Lamin adat Dayak Kutim mengatakan. Dengan adanya lamin adat, akan mengangkat adat budaya yang ada di Kutim. Serta menjadi wadah pengenalan budaya yang sudah mulai memudar oleh pemuda di Kutim.
“Lamin adat ini akan menjadi jendela informasi. Pembuka cakrawala budaya bagi para pemuda di Kutim. Kita buka untuk umum dan akan menjadi kultur baru di Kutai Timur,” ucapnya.
Kultur lokal yang dimaksud akan dilestarikan yaitu mulai dari UMKM kerajinan, tarian, serta musik khas adat dayak. Untuk menarik para pengunjung datang ke Lamin Adat Dayak.
“Perlu kami sampaikan bahwa di sini nanti setiap hari Sabtu akan dilaksanakan tarian adat dan UMKM. Yang akan memasarkan kerajinan tangan dan hasil alam Dayak.”
“Lamin ini akan mengangkat pariwisata, kebudayaan yang ada di Kutim,” jelasnya.
Masyarakat dayak Kutai Timur sangat bangga dan bersyukur atas diresmikannya lamin adat ini. Karena akan terus melestarikan adat dan budaya Dayak yang ada di Kutim.
“Saya yakin dan percaya bahwa dari sini akan lahir generasi-generasi penerus Dayak yang akan melestarikan dan semangat luhur adat dan budaya Dayak yang ada di Kutim” kata, Ketua DAD Kutim Harpandi.
Diharapkan dari sini, dapat mempersatukan masyarakat adat Dayak yang ada di Kutim. Sebagai ujung tombak pelestarian budaya Dayak Kutim hingga umumnya Kaltim.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman berharap ke depannya di lamin adat Dayak ini dilengkapi dengan informasi seputar adat yang ada.
“Kegiatan yang ada nantinya kita harapkan menjadi pentas yang mencerdaskan dan membangun UMKM, khususnya untuk masyarakat dayak. Sehingga bisa menjadi destinasi wisata baru di Kutim tentunya, mengingat banyaknya Turis yang keluar masuk di Kutim” ungkap Ardiansyah
Pemkab Kutim akan terus mendukung pembangunan hingga tuntas dan lebih baik lagi ke depannya, hingga tujuan dari terbuatnya ini dapat tercapai.
“Kita sudah siapkan 600 Juta untuk lamin ini, untuk melengkapi semua kekurangan yang ada di sini. Karena ini akan menyatukan semua masyarakat adat yang ada di Kutim,” harapnya. (mhn/am)
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun