OLAHRAGA
Local Pride! Borneo FC Rekrut Irfan Ghafur Semusim dengan Nilai Kontrak Rp2 M
Walau bursa transfer tengah musim belum dibuka. Borneo FC gercep dengan merekrut penyerang lokal Irfan Ghafur. Dia akan mewarisi nomor punggung legenda Samarinda Sultan Samma. Nilai kontraknya cukup fantastis untuk pesepakbola yang belum centang biru.
Jelang laga tandang melawan Persebaya, Borneo FC Samarinda membuat kejutan. Dengan merekrut pemain anyar, untuk penguatan lini depan di paruh kedua nanti. Belum moncernya barisan penyerang tengah Pesut Etam; Felipe Cadenazzi, Jelle Goselink, dan Nur Hardianto. Dipercaya menjadi alasan perekrutan ini.
Pemain baru tersebut adalah Irfan Ghafur. Penyerang berusia 23 tahun itu sebelumnya membela klub amatir Samarinda, yakni Indie FC.
Dalam pengumuman yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Ghafur akan mengenakan nomor punggung 22. Itu adalah nomor warisan legenda Samarinda Sultan Samma. Yang saat ini dipakai oleh Rizky Dwi.
Karena belum memasuki bursa transfer. Sehingga Ghafur baru akan bergabung ke tim yang bermarkas di Stadion Segiri pada Januari mendatang. Ia menandatangani kontrak berdurasi 1 tahun hingga akhir 2024. Dengan opsi perpanjangan setengah musim.
Kontrak Fantastis Irfan Ghafur
Meski datang dari klub amatir, Borneo FC berani membayar mahal pemain kelahiran Samarinda itu dari Indie FC. Pesut Etam akan membayar total Rp2 miliar. Rinciannya, Rp800 juta untuk Indie FC. Dan Rp1,2 miliar untuk komisi agennya. Yang diketahui bernama Kemal. Maruk memang agennya. Kalah-kalah mendiang Mino Raiola.
Nilainya bisa membengkak, karena ada skema bonus dalam klausa kontrak Ghafur. Sebesar Rp500 juta. Bonus ini akan cair jika Ghafur mampu melewati rekor gol musiman Matheus Pato.
Meski terlihat sulit, namun untuk penyerang yang memiliki akurasi tembakan sebesar 100 persen. Membuat sedikitnya 30 gol semusim bukanlah perkara sulit.
Berikut adalah data diri, kekuatan, dan kelemahan Irfan Ghafur.
Konten Kreatif
Tentu saja, seluruh isi berita di atas tidak benar alias hanya parodi. Ghafur bukanlah pesepakbola profesional. Dia merupakan konten kreator Samarinda yang sudah menasional. Parameternya, sudah pernah podcast bareng Raditya Dika, Podcast Warung Kopi, dan Bukan Bubuhan Biasa.
Seluruh sesi foto dan video yang ditampilkan oleh Ghafur adalah konten kreatif yang difasilitasi Borneo FC Samarinda. Hubungan Pesut Etam dengan Ghafur sendiri cukup erat. Karena sang influencer merupakan suporter fanatik Borneo FC.
Saat Pasukan Samarinda bermain di kandang dan kebetulan jadwalnya kosong. Ghafur kerap menyempatkan menonton langsung dari Tribun Timur.
Irfan juga beberapa kali terlibat dalam konten digital Borneo FC Samarinda. Sehingga kerja sama ini, diyakini karena baik Borneo dan Irfan sama-sama mempresentasikan Kota Samarinda dan Kalimantan Timur di kancah nasional. Lewat bidangnya masing-masing.
Kehadiran Irfan Ghafur dalam ruang kreatif Pesut Etam tentu sangat positif. Karena bisa menaikkan citra klub milik Nabil Husien tersebut.
Meski begitu, walau Ghafur memberi kontribusi besar pada Samarinda ataupun masyarakat. Dia tetap tidak akan mendapat centang biru dari Instagram. Sampai dia mengakui bahwa nama Rio Satrio lebih besar darinya. Chuakz. (dra)
Penulis: Tebe | Kaltim Faktual
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
KUBAR3 hari yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Bisa Bahasa Portugis, Bek Borneo FC Furtado Andalkan Bahasa Isyarat di Lapangan
-
HIBURAN4 hari yang lalu
Tulus dan Yura ‘United’ akan Tampil di Balikpapan pada 12 Oktober Besok, Tiketnya Gratis!
-
POLITIK4 hari yang lalu
Pernyataan Andi Harun Bikin Rudy-Seno ‘Amankan’ 3 Daerah Kunci, Posisi Isran-Hadi Makin Rawan?
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Gantikan Rafael Struick, Irfan Ghafur Cetak Gol di Pertandingan Internal Timnas Indonesia Jelang Lawan Bahrain
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Awang Faroek, Donna, dan Rudy Mangkir dari Panggilan KPK karena Sakit dan Fokus Pilkada