Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Mahakam Investment Forum 2025 Perkuat Peran Kaltim Sebagai Gerbang Ekonomi Ibu Kota Nusantara

Published

on

Peserta Mahakam Investment Forum melakukan penanaman pohon di IKN. (Adpimprov Kaltim)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat transformasi ekonomi daerah melalui ajang MIF 2025 yang mempertemukan pemerintah, dunia usaha, dan investor strategis di gerbang Ibu Kota Nusantara.

Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mempercepat transformasi ekonomi melalui peningkatan investasi serta memperkuat peran strategis daerah ini sebagai gerbang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kegiatan yang digelar pada 9–10 Oktober 2025 ini mengusung tema “Trade, Tourism, Investment, and Industry: Enhancing East Kalimantan’s Economic Transformation”, dan merupakan bagian dari inisiatif Regional Investor Relation Unit (RIRU) yang melibatkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

MIF 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan calon investor dalam mendorong percepatan transformasi ekonomi, khususnya untuk mendukung pengembangan IKN sebagai pusat pertumbuhan baru Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tamu undangan, duta besar, dan calon investor yang hadir. Ia menegaskan bahwa MIF merupakan bentuk nyata kolaborasi antara Pemprov Kaltim, OIKN, dan Bank Indonesia dalam mempertemukan pemilik proyek dengan calon investor, serta memperkuat promosi investasi daerah demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Investasi memiliki peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim. Selain menciptakan lapangan kerja, investasi juga mendorong hilirisasi industri serta percepatan pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus,” ujar Budi.

Budi menjelaskan, pada triwulan II tahun 2025, kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terhadap PDRB Kaltim mencapai 35,47 persen, dengan korelasi tinggi terhadap realisasi investasi (PMDN dan PMA) sebesar 90 persen. Pada periode yang sama, ekonomi Kaltim tumbuh 4,69 persen (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 4,08 persen (yoy).

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang sektor industri pengolahan yang naik 15,12 persen (yoy) melalui aktivitas di kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini, struktur ekonomi Kaltim masih didominasi oleh sektor pertambangan (34,11 persen), diikuti industri pengolahan (20,33 persen), konstruksi (11,48 persen), pertanian (9,65 persen), dan perdagangan (7,54 persen).

Budi menegaskan, Bank Indonesia bersama Pemprov Kaltim dan OIKN akan terus memperkuat sinergi lintas sektor untuk mendorong investasi baru, memperluas jejaring kerja sama, serta memperkuat peran RIRU Kaltim sebagai katalis promosi investasi menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selama pelaksanaan MIF 2025, tercatat 85 sesi One-on-One Meeting (O3M) antara calon investor dengan delapan proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO), yang menghasilkan delapan Letter of Intent (LoI).

Dari seluruh proyek yang ditawarkan, Balikpapan Waste Management menjadi yang paling diminati dengan 15 pertemuan, disusul proyek Oleochemical dan Oleofood di Special Economic Zone (SEZ) Maloy Batuta Trans Kalimantan.

Selain itu, sebanyak 42 investor juga melakukan site visit ke proyek Balikpapan Waste Management untuk melihat langsung potensi pengembangan fasilitas pengelolaan limbah terintegrasi berbasis teknologi insinerator. (prb/ty/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.