OLAHRAGA
Manajer Borneo FC tentang Pemainnya: Skill Oke, Mental Memble

Manajemen Borneo FC sudah melakukan evaluasi putaran pertama. Seluruh aspek dari taktik, teknik, fisik, mental, hingga kedisiplinan dinilai. Yang paling jadi sorotan, adalah perkara mental.
Secara umum, manajemen Borneo FC Samarinda tidak begitu puas dengan kinerja tim pada putaran pertama. Karena pada beberapa pertandingan, penampilan Joni Bustos dkk tidak trengginas. Berbuntut tidak mendapat poin penuh. Kans jadi juara paruh musim pada akhir 2022 pun kandas.
Manajer Rudi Yulianto bilang, secara komposisi, tim pada musim ini sudah ideal untuk bersaing di jalur juara. Soal skill pun sudah tidak diragukan lagi.
“Pemain Borneo ini sudah pemain jadi. Tapi mental juara, mental pejuang, belum ada. Itu yang harus kita asah. Mereka harus punya mental petarung. Kalau skill mereka punya,” ucap Rudi belum lama ini.
Kasus ini hampir serupa dengan yang terjadi pada musim 2019 lalu. Sempat meraih rentetan hasil positif. Menempati peringkat kedua cukup lama. Tapi berakhir di peringkat ketujuh pada akhir musim. Karena menderita beberapa kekalahan di pekan-pekan akhir.
Saat itu yang jadi sorotan juga masalah mental. Makanya sempat dibuat training camp ala militer. Yang diwarnai perselisihan Diego dan Nabil Husien.
Pada musim ini, manajemen tidak berencana melakukan pelatihan mental ala militer lagi. Namun bakal ada beberapa pengetatan. Yang berkaitan dengan kedisiplinan pemain.
“Paruh kedua pemain harus disiplin. Disiplin menerapkan pola makan, istirahat, latihan tepat waktu. Karena sehebat apapun pemain, kalau tidak disiplin, tidak akan berhasil.”
“Kedisiplinan sudah relatif bagus. Ya, sekitar 75 persen lah. Tapi untuk putaran kedua, kita harus 100 persen disiplinnya,” tegasnya.
Soal capaian peringkat keempat paruh musim, Rudi mengaku tidak terkesan. Pasalnya target mereka adalah juara paruh musim. Apalagi yang membuat terpeleset justru tim-tim non unggulan.
“Tapi itu bukan kesalahan taktik, lebih ke sistem pertandingan yang buat lelah dan sebagainya.”
“Putaran kedua pakai home away, ini peluang buat kita. Laga kandang harus selalu menang. Begitu juga di laga tandang, harus dapat poin sebanyak-banyaknya,” pungkas Rudi Yulianto.
Pada putaran kedua nanti, Borneo FC akan memainkan 8 partai kandang dan 9 laga tandang. Bulan Februari akan menjadi fase paling berat.
Selain jumlah pertandingan paling banyak pada bulan yang harinya paling sedikit. Pesut Etam juga akan menjalani 4 laga tandang. Tiga di antaranya beruntun. (dra)
-
KUKAR5 hari ago
Wagub Seno Aji Panen Padi Teknologi Digital Farming di Kutai Kartanegara
-
KUKAR2 hari ago
Pemprov Kaltim–BI Dorong Pertanian Digital di Kukar Lewat Panen Demplot Padi
-
PARIWARA3 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Cuaca Kaltim 11–20 September: BMKG Prediksi Hujan Atas Normal
-
SAMARINDA5 hari ago
Jambore Desa Wisata Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Gala Dinner Penuh Keakraban
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RESMI! Gubernur Rudy Mas’ud Tetapkan Direktur Utama Empat BUMD Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kanwil BPN Kaltim Gelar Dialog Terbuka, Tampung Aduan Pertanahan Masyarakat
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Kesbangpol Kaltim Matangkan Persiapan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025