BALIKPAPAN
Mengenal Sejarah Singkat Kota Balikpapan

Kota Balikpapan kini berusia 127 tahun. Untuk menambah wawasan, artikel ini akan menceritakan sedikit sejarah Kota Balikpapan.
Kota Balikpapan pada 10 Februari ini merayakan HUT ke-127. Tema HUT Kota Balikpapan ke-127 pada tahun 2024 ini mengusung tema “Balikpapan Kondusif, Sinergi dan Berkelanjutan”.
Namun, tahukah kamu kenapa tanggal 10 Februari dijadikan sebagai hari jadi Kota Balikpapan?
Hari jadi Kota Balikpapan ditetapkan pada tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini berdasarkan peristiwa pengeboran pertama sumur minyak di Balikpapan.
Hingga saat ini, Kota Balikpapan dikenal sebagai “Kota Minyak”. Besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun.
Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri.
Tapi, kamu penasaran enggak sih sama sejarah asal usul nama Balikpapan? Simak yuk.
ASAL USUL NAMA BALIKPAPAN
Balikpapan yang selama ini dikenal asal mulanya melalui legenda-legenda dan sejarah.
Terdapat dua versi sejarah yang terkenal. Yang dari karya Valenijn Tahun 1724 dan versi kedua berupa legenda murni yang turun- temurun dari orang-orang suku Pasir Kuleng.
Dari dua versi ini sangat memperkaya ragam cerita rakyat di Indonesia khususnya Kota Balikpapan.
Menilik dari susunannya, kata “Balikpapan” dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu.
Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai yang berada di Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN.
Dari nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Ada beberapa versi mengenai asal usul nama Balikpapan, antara lain:
1. Versi Pertama Berdasarkan Sumber Buku 90 Tahun Kota Balikpapan, karya F. Valenijn (1724)
Menurut legenda, asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739.
Kejadian ini saat Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama.
Ternyata, sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.
Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama “Jenebora”.
Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).
2. Versi Kedua Berdasarkan Sumber Legenda Rakyat
Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama “Negeri Balikpapan”.
Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama “KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN”.
Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama “KULENG – PAPAN” atau artinya “BALIK – PAPAN” (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.
Nah itu dia sejarah singkat tentang Kota Balikpapan. Sekarang, kamu jadi tahu, kan? (rw)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN