EKONOMI DAN PARIWISATA
Mobil Menyala Makin Semarakkan Taman Samarendah

Di Taman Samarendah kini ada mainan baru. Namanya mobil menyala. Saat malam, kehadirannya lumayan mencolok karena terang dan kerlap-kerlip. Sekali putaran, pengunjung cukup bayar Rp15 ribu.
Sejak awal dibangun, Taman Samarendah sudah jadi destinasi wisata gratis favorit warga. Saat pagi dan sore, taman di Jalan Bhayangkara ini sering dijadikan tempat jogging. Atau sekadar duduk-duduk di bawah rindang pohon.
Saat malam, berubah menjadi wisata keluarga. Keberadaan menara lampu, patung kuda, dan air mancur yang bercahaya. Menarik minat anak-anak.
Nah, sudah lebih 2 minggu ini. Di taman itu ada atraksi baru. Namanya mobil menyala. Sebenarnya sih bukan hal yang baru-baru banget. Karena mobil kayuh seperti ini sudah ada sejak lama. Namun biasanya, beroperasinya saat siang hari. Sementara yang di Taman Samarendah ini, adanya saat malam. Ciri khasnya, hampir semua sisi mobil dilengkapi lampu berwarna-warni.
Namanya mainan baru, peminatnya pun banyak. Pengunjung taman penasaran ingin mencoba sensasi berkeliling ‘mangkuk’ Taman Samarendah. Perlahan-lahan. Dengan menggunakan mobil kayuh yang menyala ini.
Pengunjung asal Jalan Pramuka, Elsa bilang, kehadiran mobil hias tersebut sangat menarik wisatawan.
“Terlihat unik mobilnya, bagus sih diadakan mobil hias gini karena bisa mengenal dan mengajak kita untuk keliling mengenal lebih dekat Kota Samarinda,” kata Elsa, malam Minggu kemarin.
Ada 2 unit mobil menyala yang beroperasi di sana. Bentuknya seperti mobil mini klasik. Berkapasitas 4 orang. Masing-masing kursi disediakan kayuhan.
Setiap harinya, wahana tersebut ramai dikunjungi wisatawan dari kalangan muda hingga paruh baya.
Pengunjung yang ingin menaiki wahana mobil hias tersebut, hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp15 ribu untuk dewasa. Dan Rp10 ribu untuk anak-anak. Untuk satu kali memutari taman. Tersedia dari jam 5 sore, sampai jam setengah 1 dinihari.
Pria di balik mobil menyala ini namanya Irsan. Sejak lama ia mengamati taman ini jarang sepi. Sehingga membuatnya tertarik untuk membuka usaha di situ.
“Saya baru dua tahun di Samarinda dan melihat taman ini tidak pernah sepi, terutama di malam Minggu, banyak peminatnya,” jelasnya.
Nah, dia lalu teringat pernah sangat tertarik dengan becak karakter di Pulau Jawa. Karena becak bukan kendaraan populer di Samarinda. Ia lalu memutar otak lagi. Sampai akhirnya memutuskan untuk memberi sentuhan baru pada mobil kayuh.
“Penghasilan kami kalau malam Minggu lalu mencapai Rp900 ribu. Kecuali pada malam Jumat yang cenderung sepi,” tuturnya.
“Semoga mobil hias ini bisa menjadi satu di antara pilihan wisata di Samarinda,” pungkasnya. (*/dmy/dra)
-
OLAHRAGA4 hari ago
Arai Agaska Torehkan Prestasi Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025: Ini Kunci Suksesnya
-
PARIWARA3 hari ago
Yamaha Youth Community (Y2C) 2025 Kembali Hadir, Rangkul Gen Z Tunjukkan Bakat dan Aksi Sosial
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Rudy Mas’ud Tegaskan Kaltim Siap Jadi Pusat Kemandirian Energi Nasional
-
SAMARINDA4 hari ago
Bangun Ruang Digital Sehat, Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Anti-Hoaks di SMA 5 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Kaltim Raih Juara Umum STQH Nasional XXVIII 2025 di Kendari
-
OLAHRAGA1 hari ago
Sapu Bersih Medali, Biliar Samarinda Tampil Perkasa di Porwada Kaltim 2025
-
OLAHRAGA3 hari ago
Wawali Lepas 60 Wartawan Samarinda ke Porwada Kaltim 2025, Janjikan Reward bagi Peraih Medali
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Percepat Peninjauan RTRW 2023–2042, Sesuaikan dengan IKN dan Visi Kepala Daerah Baru