SEPUTAR KALTIM
Nasib Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan di Ujung Tanduk

Masa depan KEK MBTK diujung tanduk. Hal ini dikarenakan total investasi yang masuk KEK MBTK hingga 2023, baru sekitar Rp100 miliar. Pemerintah pusat mengancam akan mencabut kawasan ekonomi khusus untuk Maloy.
Masa depan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) menjadi perhatian serius Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Pj Gubernur Akmal Malik dalam kunjungan kerjanya juga menyempatkan waktu untuk meninjau KEK MBTK di Kecamatan Kaliorang, Kamis 1 Februari 2024.
Ia menyempatkan meninjau kondisi Pelabuhan Maloy dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di KEK MBTK.
“Saya minta laporan yang detail. Identifikasi semua masalahnya dan segera benahi. Biar enak saya berjuang di Jakarta,” kata Akmal usai pertemuan bersama Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman dan jajaran KEK MBTK di Kantor KEK MBTK, Kaliorang, Kutai Timur.
Pergerakan KEK MBTK sering terkendala, hal ini menyebabkan lemahnya pergerakan. Kendala yang dialami seperti persoalan kelembagaan, insfratruktur yang kurang memadai dan rendahnya minat investor.
Walaupun sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak 1 April 2019, total investasi yang masuk KEK MBTK hingga 2023, baru sekitar Rp100 miliar.
Padahal investasi di kawasan ekonomi khusus lainnya sudah mencapai triliunan rupiah.
Hal ini mengakibatkan pemerintah pusat mengancam akan mencabut kawasan ekonomi khusus untuk Maloy apabila Kaltim tidak mampu memenuhi berbagai persyaratan.
Batas akhir keputusan pemerintah pusat itu akan dilakukan pada Juni tahun ini.
Nah, yang sering ditanyakan oleh calon investor ketika ingin berinvestasi adalah terkait instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) dan persampahan.
“Saya minta MBTK memberi laporan jelas dulu. Nanti saya akan ke Kementerian KKP dan Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Akmal.
“Kita di-deadline sampai Juni. Kita akan dievaluasi. Kalau tidak KEK bisa bubar” ungkapnya.
Akmal berharap semua kekurangan persyaratan KEK MBTK bisa selesai dalam waktu kurang dari satu tahun.
“Makanya kita harus selesaikan dalam waktu kurang dari lima bulan. Mudahan bukan karena hal nonteknis,” tegasnya. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
SAMARINDA3 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
PARIWARA3 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Lantik 71 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU