SEPUTAR KALTIM
Pembinaan Pascalebaran, Calon Jamaah Haji Kaltim Diimbau Jaga Kesehatan

Kemenag Kaltim mengimbau untuk semua calon jamaah haji untuk mulai mempersiapkan fisik dan kesehatan dari sekarang. Karena kesehatan menjadi komponen paling penting untuk dapat menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji.
Dalam upaya memberikan pemahaman yang komprehensif kepada calon jamaah haji, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan pemahaman pentingnya untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan.
Menurut Ketua Tim Penyelenggara Tugas dan Fungsi (Tusi) Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji, Kabul Budiono, menjaga kesehatan adalah kunci utama dalam menyiapkan diri untuk menjalani ibadah haji. Ia mengatakan rencana pembinaan tersebut dilakukan setelah lebaran.
“Tanggal 26 Maret itu merupakan pelunasan terakhir. Kemudian juga posisinya bulan Ramadan, karena tidak memungkinkan untuk memanggil jamaah pada saat bulan puasa,” urainya.
Disebutkan, kesehatan adalah aset berharga bagi setiap calon jamaah haji. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan untuk menjaga pola makan yang seimbang dan mengonsumsi makanan yang bergizi selama Ramadan.
Kabul menjelaskan, untuk pembinaan sendiri ada sedikit perbedaan jumlah pelaksanaan antara Jawa dan Kalimantan. Ia menekankan, selama proses pelaksanaan pembinaan atau manasik tersebut dari provinsi akan diserahkan ke tiap-tiap Kemenag di Kabupaten Kota.
Minimal 40 Jamaah
Untuk diketahui, manasik di Jawa biasanya dilaksanakan selama 8 kali, 2 kali di kabupaten/kota, 6 kali di kecamatan. Lalu wilayah Kalimantan dan Sumatera idealnya untuk manasik diadakan sekitar 10 kali, 2 kali dilaksanakan kabupaten/kota, dan sisanya di kecamatan.
“Karena ini ada anggarannya (manasik) maka dari kabupaten kota akan mendistribusikan ke kecamatan di KUA berdasarkan jumlah jamaah,” tambahnya.
Dalam proses pembinaan itu juga akan diisi oleh para pemateri baik dari Kemenag provinsi dan kabupaten/kota. Lalu, pemerintah juga menyiapkan praktisi haji yang telah ditetapkan berdasarkan petunjuk teknis.
Kabul menerangkan, dalam satu rombongan jamaah haji minimal harus terisi sampai 40 orang, sehingga dalam proses pembinaan atau manasik haji para pemateri tidak kesulitan jika dalam satu kecamatan hanya ada sekitar 5 sampai 10 orang saja.
Namun, menurut Kabul, biasanya ada beberapa jamaah yang selama proses pembinaan atau manasik hajinya digabung akibat kurangnya jumlah anggota dalam satu rombongan.
“Untuk di Samarinda selama ini masih aman, tetapi untuk di Kabupaten Kutai Kartanegara misalnya ada beberapa jamaah yang digabung,” tutupnya. (gig/gdc/fth)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda