PPU
Pembuat Ikan Asin PPU Diminta Siap-Siap Tambah Produksi untuk Penuhi Kebutuhan Kota Nusantara

Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Jamaluddin mendorong produsen ikan asin di daerahnya, untuk menyiapkan pasokan lebih dari biasanya. Karena memiliki potensi besar jadi pemasok utama ikan asin untuk masyarakat Kota Nusantara.
Kabupaten PPU memiliki garis pantai yang panjang, membentang di 3 dari 4 kecamatan, yakni Penajam, Waru, dan Babulu. Bersamaan dengan itu, produksi ikan laut pun besar, karena banyak warganya yang berprofesi sebagai nelayan.
Nah, ikan hasil tangkapan tidak semuanya dipasok ke pasar dalam bentuk ikan segar. Sebagian diolah menjadi ikan asin. Beberapa wilayah yang menjadi sentra ikan asin yakni di Kelurahan Pejalan, Desa Api-Api, dan Desa Babulu Darat.
“Kabupaten ini punya potensi pengembangan usaha ikan asin,” ujar Jamaluddin, Jumat.
Meski ikan asin merupakan bahan makanan tier bawah, namun penikmatnya berasal dari semua kalangan. Termasuk aparatur sipil negara (ASN).
Karena itu, ia melihat ada peluang besar dari hadirnya Ibu Kota Nusantara, yang berbatasan langsung dengan PPU. Dari sentra ikan asin di PPU, waktu tempuh ke Kota Nusantara berkisar 1,5-2 jam.
“Produksi ikan asin dapat ditingkatkan, karena sebagai daerah terdekat dan penyangga utama Kota Nusantara yang berpeluang memenuhi kebutuhan pangan di ibu kota baru.”
“Produksi ikan asin secara mandiri harus ditingkatkan sehingga bukan saja memenuhi kebutuhan masyarakat PPU. Tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan Kota Nusantara yang secara langsung bakal berdampak pada peningkatan kesejahteraan,” lanjutnya.
DPRD PPU Siap Support
Kata Jamaluddin, DPRD dan Pemkab PPU telah memprogramkan peningkatan produksi ikan asin. Untuk membantu masyarakat yang memiliki usaha ikan asin.
“Dengan kelompok usaha ikan asin, bisa dapatkan bantuan peralatan produksi dari pemerintah,” jelasnya.
Langkah dan strategi pembinaan terhadap kelompok usaha ikan asin permodalan dilakukan, karena banyak masyarakat berminat usaha ikan asin terkendala permodalan.
“Kami dukung dengan alokasi anggaran, maupun dari dana aspirasi untuk dorong pengembangan usaha ikan asin,” katanya.
Masyarakat yang usaha ikan asin rumahan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata mampu memproduksi 100 sampai 150 kilogram dalam satu bulan.
“Masyarakat yang berusaha dalam pengolahan ikan asin perlu mendapatkan pelatihan dan kebijakan agar produksi dapat meningkat dengan kualitas yang baik dan menjadi salah satu daerah unggulan penghasil ikan asin,” pungkas Jamaluddin sebagaimana laporan Antara. (fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!