KUTIM
Pemkab Kutim Kejar Target Nasional untuk Penurunan Angka Stunting

Pemkab Kutim terus berupaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga mencapai target nasional yaitu 14 persen. Saat ini angka stunting di Kutim 16,4 persen pada bulan Februari 2024.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar Rembuk Stunting di D’Lounge Hotel Royal Victoria pada Senin, 25 Maret 2024.
Rembuk stunting ini bertujuan untuk memfokuskan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Kutim.
Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup), Kasmidi Bulang yang didampingi oleh Ketua TP-PKK Kutim Siti Robiah, Staf ahli Bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Sulastin, perwakilan Camat se-Kutim, PLKN se-Kutim, serta undangan lainnya.
Kasmidi menyampaikan bahwa Kabupaten Kutim telah mencatat penurunan angka prevalensi stunting dari 17,04 persen pada tahun 2023 menjadi 16,4 persen pada bulan Februari 2024, berdasarkan data Dinkes Kutim.
“Meskipun hal ini merupakan kabar baik, target nasional untuk tahun 2024 adalah 14 persen, sehingga perlu upaya lebih lanjut untuk mencapainya,” ungkapnya dalam sambutan.
Menurut Kasmidi, kualitas data merupakan hal yang penting sebagai dasar perencanaan dan evaluasi intervensi stunting.
“Petugas di tingkat desa atau kelurahan, bidan desa, petugas gizi puskesmas, dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) diminta untuk melakukan penelusuran dan penanganan bayi dan balita yang berpotensi stunting,” jelasnya.
Selanjutnya, kepada para camat, instruksi diberikan untuk memfasilitasi dan mengalokasikan kegiatan penurunan stunting di tingkat desa dan kelurahan melalui dana desa (DD) atau dana kelurahan.
Dana desa tersebut bisa digunakan untuk layanan kesehatan, konseling gizi, perlindungan sosial, sanitasi, air bersih, dan layanan pendidikan anak usia dini.
Wabup Kasmidi yang juga menjabat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarstakeholder dalam intervensi stunting.
Ia menyoroti peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam melakukan intervensi sensitif, yang berfokus pada pengasuhan pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Dalam memastikan keberhasilan program, Wabup Kasmidi berharap masyarakat mulai memahami Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, serta komitmen dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan program tersebut. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
NUSANTARA3 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sekda Kaltim Sri Wahyuni Masuk 15 Finalis Nasional ADLGA 2025
-
PARIWARA4 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025
-
OLAHRAGA3 hari ago
Tim Basket Korpri Kaltim Siap Tempur di Pornas XVII Palembang 2025
-
OLAHRAGA3 hari ago
Sri Wahyuni: Kaltim Datang ke Pornas untuk Berprestasi, Bukan Sekadar Berpartisipasi
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari ago
Kaltim Perketat Pengawasan BBM Bersubsidi, Harum: Jangan untuk Industri Besar!