BALIKPAPAN
Pemkot dan Pertamina Kerja Sama Pengelolaan Kehati Kebun Raya Balikpapan

Pemkot Balikpapan bersama tiga anak perusahaan Pertamina melakukan kerjasama pengelolaan keanekaragaman hayati (Kehati) di Kebun Raya Balikpapan.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan MoU antara Wali Kota Balikpapan bersama tiga anak perusahaan Pertamina, yakni Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Mahakam (PHM), dan Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS), Senin (23/5/2022) di Aula Balaikota Balikpapan.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Rahmad Mas’ud menyampaikan, Pertamina memiliki peran dalam pembangunan Kota Balikpapan. “Dengan bergabungnya PHM, PHKT dan PHSS di bawah naungan Pertamina, maka semakin membantu pemerintah dalam komunikasi yang lebih cepat dan efektif,” ungkapnya.
Penandatanganan nota kesepahaman ini terkait sinergi mendukung pengelolaan Kehati (keanekaragaman hayati), terutama di Kebun Raya Balikpapan. “Di mana di situ ada fungsi penelitian, edukasi, wisata. Ini sejalan dengan program Kehati kami dari perusahaan ke perusahaan,” imbuh Asisten Manager Enviromental PHKT, Chandra Sunaryo.
Kerjasama yang dilakukan juga bernilai manfaat bagi perusahaan untuk mempertahankan proper emas yang telah diperoleh. Salah satunya melalui kegiatan Kehati ini.
“Harapannya dari sinergi ini, kami dari tiga perusahaan bisa memberikan manfaat, dampak yang lebih besar. Harapannya tiga perusahaan ini bisa bersinergi untuk memberikan dampak dan manfaat lebih besar melalui program Kehati ini,” ungkapnya.
Bentuk program ini adalah pendanaan dan pendampingan. Yang mana pendanaan dipecah dalam tiga tahun. Nantinya tiga perusahaan ini akan mendanai, baik dalam proses pencarian anggrek, pembukaan lahan, dan pembangunan infrastruktur.
“Nanti kami akan buka jalan, pasang papan track kayu, pergola di sisi kiri dan kanan, gazebo, juga spot edukasi migas dan papan barcode untuk masing-masing anggrek agar bisa jadi edukasi. Pengunjung bisa mengidentifikasi identitas masing-masing anggrek,” jelasnya.
Anggrek-anggrek ini berasal dari hutan Kalimantan. Dan ditargetkan ada lima jenis yang sudah masuk status langka dan akan dibudidayakan di Kebun Raya Balikpapan.
“Rencana kerjasama ini sampai 2024. Jadi MoU ini tiga tahun dengan nominal yang masih dievaluasi oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Desain juga berasal dari BRIN, kerjasama juga diawasi BRIN,” jelasnya.
Sebelumnya tim survei BRIN juga sudah tiba. Pihaknya pun telah membahas estimasi bersama KRB yang diperkirakan mencapai Rp1 miliar. “Tapi finalisasinya tetap menunggu dari BRIN,” tandasnya. (redaksi)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Tegaskan Program Gratispol Umrah untuk Marbot Berjalan Bertahap dan Tepat Sasaran
-
SAMARINDA4 hari ago
DP3A Kaltim Dorong Samarinda Segera Miliki Sekolah Ramah Anak
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Target 14 Persen, Pemprov Kaltim Gandeng Kampus dan Pemda Atasi Stunting
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sineas Muda Kaltim Hadirkan 5 Film Pendek Bertema Budaya dan Pendidikan
-
PARIWARA3 hari ago
Cerita Inspirarif dari Konsumen Yamaha; Karena Setia, Jadi Pemenang Kompetisi GEAR ULTIMA
-
BALIKPAPAN3 hari ago
ISCH III Resmi Dibuka, 4.000 Pramuka Hidayatullah Ramaikan Jambore Nasional di Balikpapan