Connect with us

SAMARINDA

Pemkot Samarinda Dapat Hampir Setengah Miliar dari Pajak Tiket Konser Sheila On 7

Diterbitkan

pada

Konser Sheila On 7 berhasil sumbang pajak ke pemkot hampir setengah miliar. (RRI)

Tak hanya Sheilagank saja yang bahagia sepulang dari konser Sheila On 7 di Samarinda. Pemkot pun sama. Karena mereka mendapat pemasukan dari pajak tiket konser hampir setengah miliar rupiah.

Dua tahun belakangan, kegiatan hiburan di Kota Samarinda kembali bergeliat. Tepatnya setelah Pandemi Covid-19 mereda. Acara-acara seperti festival dan konser musik bersama artis ternama mulai banyak digelar.

Seperti pada tahun 2024 ini saja, terhitung ada beberapa acara yang terselenggara. Seperti PDKT Fest, konser Juicy Luicy, dan yang paling ramai ketika konser Sheila On 7 pada pekan lalu. Ketika itu dihadiri sekitar 20.000 orang.

Di balik kesuksesan penampilan Sheila On 7, perputaran ekonomi juga terjadi secara besar. Sehingga tentu berdampak besar pada banyak pihak. Mulai dari juru parkir, sektor UMKM, dan tak ketinggalan Pemerintah Kota Samarinda.

Dari konser Sheila On 7, Pemkot Samarinda mencatat pemasukan pajak sebesar hampir Rp500 juta alias setengah miliar. Pajak itu, dipungut dari 10 persen dari penjualan tiket. Menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Bidang Pendapatan Pajak Dua Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Samarinda Fachrudin menjelaskan, berbagai kegiatan hiburan seperti pertandingan olahraga, nonton bareng, festival, hingga konser, memang menyumbang PAD sebagai pajak.

“Iya kalau ada pungutan ke pengunjung, 10 persennya masuk pajak. Kalau gratis ya kami enggak narik,” jelasnya belum lama ini.

“Selain dari tiket masuk, ya ada pajak makan minum dari UMKM, pajak reklame, atau retribusi parkir. Tapi masuknya beda-beda, nggak ke bidang saya semua,” sambungnya.

Sehingga dengan adanya beberapa konser yang terselenggara di Kota Samarinda menjadi angin segar bagi pajak daerah. Masuk sebagai kategori pajak hiburan insidentil. Memang secara jumlah, tidak menentu setiap tahunnya.

Kesadaran EO

Fachrudin menyebut, semakin banyak konser, maka semakin bagus. Meski kesadaran para penyelenggara konser terkait setoran pajak, masih kurang. Sehingga Bapenda kerap melakukan upaya jemput bola.

“Misal kami itu sering mantengin medsos, bakal ada acara apa. Ketika ada informasi, kami langsung menghubungi penyelenggara. Jadi kami yang lebih sering nyari,” tambahnya.

“Kami berharap banyak yang masuk, dari konser lain sudah banyak masuk, paling banyak memang Sheila On 7,” lanjutnya.

Fachrudin bilang, untuk pemantauan jumlah tiket yang terjual, diambil dari database penjualan online. Termasuk juga pemantauan di lapangan ketika acara berlangsung, untuk menghindari kecurangan.

Untuk APBD Perubahan tahun 2024 ini, Fachrudin memasang target Rp29 miliar. Berkaca capaian pada tahun 2023, memasang target Rp26 miliar, namun pendapatannya justru mencapai Rp33 miliar.

“Karaoke, panti pijat, SPA, klub malam, itu juga pajak hiburan tapi lebih jelas perhitungannya. Semoga dari pajak insidentil bisa tercapai di akhir tahun,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.