Connect with us

SAMARINDA

Pemkot Samarinda Robohkan 72 Rumah di Bantaran SKM

Diterbitkan

pada

SKM
Permukiman di sempadan SKM segmen Jembatan Perniagaan diratakan pada Rabu 21 Desember 2022. (Sigit/ Kaltim Faktual)

Pemkot Samarinda kembali merobohkan 72 rumah di bantaran SKM segmen Jembatan Perniagaan. Proses eksekusi berlangsung lancar tanpa perlawanan.

Proyek normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) terus berlanjut. Usai meratakan bangunan di sempadan SKM segmen Ruhui Rahayu. Pembongkaran berlanjut ke area Jembatan Perniagaan Pasar Segiri, Kelurahan Bandara, Samarinda.

Pembongkaran sendiri dilakukan pada Rabu, 21 Desember 2022, menjelang siang hari. Wali Kota Samarinda Andi Harun yang menyaksikan langsung pembongkaran mengatakan. Penertiban ini masih lanjutan proyek normalisasi SKM. Berupa alih fungsi lahan sempadan dari permukiman menjadi area terbuka. Serta pengerukan dasar sungai.

“SKM sekarang ini dangkal, jadi kita keruk, agar kapasitas tampung airnya jadi besar.”

“Jadi bangunan yang berdiri di bantaran sungai, juga harus diratakan. Demi memperlebar dan dapat menampung volume air dengan jumlah besar,” ujarnya.

Dari pantauan Kaltimfaktual.co di lapangan, puluhan personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bersama petugas dari Dinas PUPR Samarinda diturunkan untuk membongkar 72 bangunan, yang tersebar di RT 15, 16, dan 17.

Tampak juga dua buah alat berat, yang digunakan untuk mengeruk dan membongkar bangunan rumah warga.

Pembongkaran berjalan lancar tanpa perlawanan warga. Sebelumnya, pemkot juga sudah memberi waktu hingga 20 Desember untuk mengosongkan rumah.

“Kita syukuri juga, masyarakat pun mulai sadar dan melakukan pembongkaran secara mandiri.”

“Untuk pembayaran ganti rugi, semua sudah selesai. Sisa satu atau dua orang itupun karena masalah administrasi saja,” jelasnya.

Andi Harun menjelaskan, jika pemkot dan pemprov terus berkoordinasi untuk mengurai masalah banjir, yang telah berlarut-larut.

“Tahun depan tetap fokus untuk mengurai banjir, penertiban di sepanjang SKM ini terus dilakulan.”

“Percuma juga, jika sektor lain dilakukan perbaikan drainase, tetapi di muara ini masih belum beres. Semua air dari saluran-saluran itu jatuhnya kan ke SKM,” pungkasnya. (sgt/dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.