Connect with us

SAMARINDA

Pengadaan Skytrain di Samarinda Masih dalam Kajian, Rencana Realisasinya Tahun 2029

Diterbitkan

pada

Skytrain yang beroperasi di Jakarta. (Wikipedia)

Pemkot Samarinda ingin memiliki transpotasi massal dan modern. Selain Bus BRT, pengadaan transportasi skytrain juga tengah dikaji. Rencananya akan direalisasikan tahun 2029 mendatang.

Sejak Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi pindah ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kota Samarinda sebagai ibu kota punya cukup banyak beban. Karena harus siap sebagai daerah penyangga untuk ibu kota baru.

Berbagai sektor turut disiapkan. Termasuk dalam dalam sektor transportasi massal. Yang saat ini di Kota Tepian transportasi massal untuk di dalam kota memang tidak berjalan. Misalnya saja angkutan kota (angkot).

Pemerintah Kota Samarinda kemudian ingin agar Ibu Kota Kaltim ini memiliki transportasi massal. Berkonsep canggih dan modern, seperti di negara lain. Sehingga selain mrmajukan kota, juga bisa menyokong IKN.

Salah satu yang intens dibahas belakangan ini ialah sistem transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit (BRT). Seperti yang diterapkan di Jakarta dan Aceh. Beroperasi berdasarkan trayek yang terhubung dengan halte. Rencananya akan direalisasikan tahun 2025.

Sebelum itu, pemkot juga punya ambisi untuk membuat transportasi massal kereta api jenis Skytrain. Yang akan terhubung ke IKN Nusantara. Mulai masuk pembahasan pada tahun 2023 berupa pra-study.

Jalan Panjang

Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan, setelah rampung masa pra-study, akan dilanjutkan ke tahap feasibility study (FS). Dengan menelaah kelayakan pembangunan skytrain.

“Kalau dianalisis secara finansial (tidak layak atau kemahalan). Tapi kalau secara ekonomi layak, untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu daerah, kalau bisnis dan finansial tidak layak,” jelasnya Rabu 19 Juni 2024.

“Kita melihat basis ekonomi saja bukan sisi finansial,” tambahnya.

Kata Manalu, rencana skytrain ini masih cukup panjang pembahasannya. Setelah beberapa tahap kajian, lalu masuk ke bagian konsep berupa Detail Engineering Design (DED), lalu AMDAL dan lainnya.

Selain itu, masterplan yang ada harus mengacu pada rencana umum jaringan transportasi perkeretaapian secara nasional. Kemudian perlu pengesehan oleh Kementerian Perhubungan. Masih panjang prosesnya.

BRT dan Skytrain Bisa Berdampingan

Menurut Manalu, dengan adanya rencana BRT dan skytrain, keduanya akan dibuat bisa berjalan berdampingan. Bahkan terintegrasi. Skytraim akan digunakan untuk jarak yang cukup jauh.

“Misal dari bandara ke Bigmall. Lingkar luarnya yang akan konek ke IKN. Nanti juga bisa ke Loa Bakung, Sanga-Sanga, dan tembus IKN tadi,” lanjut Manalu.

Untuk skytrain sendiri, karena prosesnya masih panjang, target realisasinya pada tahun 2029. Sehingga BRT akan direalisasikan levih dahulu, khusus untuk transportasi massal di dalam kota.

Sementara skytrain, sistem trayek atau jalurnya akan dibahas kemudian. Karena saat ini belum sampai tahap itu. Termasuk juga anggaran dan integrasi dengan BRT ketika sudah terealisasi.

“Target 2029 paling kalau kereta api, kita memang (fokus) BRT dulu,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.