Connect with us

SAMARINDA

Pengaspalan Ulang Jembatan Achmad Amins Makan Anggaran Rp4,2 Miliar, Kontrak Kerja 90 Hari

Diterbitkan

pada

Jembatan Achmad Amins yang akan diaspal ulang. (Dok/Kaltim Faktual)

Pemkot Samarinda bakal kembali memuluskan Jembatan Achmad Amins. Pengerjaan dilakukan memakan waktu hampir 2 bulan dengan masa kontrak kerja 90 hari. Memakan anggaran Rp4,2 miliar.

Sejak Kamis 5 Juni, hingga Juli mendatang, Pemkot Samarinda akan melakukan perbaikan pada Jembatan Achmad Amins. Sebagai bentuk pengamanan dan pemeliharaan jembatan karena kondisinya sudah kurang baik.

Meski kegiatan pengaspalan ulang Jembatan Achmad Amins dijadwalkan pada Kamis, 6 Juni 2024. Namun berdasarkan pantauan di lapangan, pekerjaan belum dimulai pada hari itu. Rencananya dimulai Jumat ini.

Pengerjaan itu membuat Jembatan Achmad Amins kembali tersentuh pembangunan. Sementara sebelumnya pembangunan jembatan eks Mahkota II itu mengalami proses yang cukup panjang.

Pembangunan awal dimulai sejak 2002 hingga rampung 2017. Lalu pada tahun yang sama juga dilakukan buka tutup operasional jembatan. Hingga jembatan dibuka secara terbatas khusus kendaraan roda 4 dan 2 saja.

Untuk pengerjaan teranyar, pengaspalan ulang akan dilakukan hampir 60 hari. Sementara kontrak kerja yang disepakati sekitar 90 hari. Dengan alokasi anggaran sekitar Rp4,2 miliar. Jembatan akan menerapkan sistem satu jalur.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengaspalan Jembatan Achmad Amins Rezky Samudra Aprilyan menyebut secara teknis, pihaknya akan memperbaiki permukaan jalan dengan pelapisan aspal.

“Pekerjaannya secara teknis, yakni panjang penanganan mencapai 1.380 meter. Dimulai dari sisi jembatan di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, hingga sisi Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran,” jelas Rezky belum lama ini.

Untuk lebar jalan yang dikerjakan sekitar 8 meter. Dan ketebalan aspal diproyeksikan sekitar 0,04 meter. Dengan mengupas aspal lama terlebih dahulu sebelum melakukan overlay atau pelapisan aspal ulang.

Perlu Rekayasa Lalu Lintas

Menurut Rezky, kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan akan berpotensi menjadi kendala. Sehingga peran Dishub dalam melakukan pengaturan lalu lintas cukup penting. Agar pengerjaan dan lalu lintas bisa berjalan bersamaan.

Pengerjaan lain, selain pengaspalan, Pemkot Samarinda berencana akan membangun turap pengaman di kaki jembatan. Kedua pengerjaan jalan oleh Dinas PUPR itu bisa berjalan sekaligus.

Rezky mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Karena ruang jalan akan semakin sempit dan volume kendaraan menjadi semakin padat. Jika memungkinkan, lebih baik mencari jalan lain.

“Sesuai pengumuman, 27 Juli diharapkan pekerjaan rampung sehingga lalu lintas bisa dibuka secara normal,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.