SEPUTAR KALTIM
Percepat Penurunan Angka Stunting Kaltim dengan Kegiatan Lomba Posyandu

Berbagai cara terus dilakukan oleh Pemprov Kaltim dan dinas terkait untuk mempercepat penurunan angka stuting. Salah satunya dengan menggelar lomba posyandu yang merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) terus melakukan berbagai cara untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Cara yang dilakukan untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting dari 22,9 persen pada 2023 menjadi 19 persen pada akhir 2024, salah satunya melalui kegiatan lomba posyandu.
“Salah satu tugas kader posyandu pencegahan hingga penanganan stunting, sehingga salah satu yang dinilai dalam lomba ini tentang stunting,” kata Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim Roslindawaty di Samarinda, Sabtu 6 Juli 2024.
Perkembangan stunting di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir terjadi fluktuasi.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2021 angkanya ada di 22,8 persen.
Kemudian naik menjadi 23,9 persen pada 2022, dan turun lagi menjadi 22,9 persen berdasarkan SKI 2023.
Sebagai upaya untuk menurunkan stunting akhir 2024 minimal menjadi 19 persen, maka Pemprov Kaltim melakukan berbagai upaya dengan melibatkan lintas sektor, salah satunya melalui lomba posyandu.
Lomba posyandu merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan peran kader dalam penanganan stunting, karena posyandu merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dan bidang lain di tingkat desa maupun kelurahan.
Lima Indikator Penilaian Lomba Posyandu
Setidaknya terdapat lima indikator yang dinilai lomba ini. Pertama adalah administrasi posyandu yang terdiri atas kelembagaan, pengelolaan, pelayanan, serta sarana peralatan pendukung pelayanan.
Kedua, hari buka posyandu dan kemampuan kader yang meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan kegiatan tambahan penunjang kesehatan.
Ketiga, peran serta masyarakat terhadap hasil kegiatan posyandu dan peran tim Kelompok Kerja Fungsional (Pokjanal) Posyandu yang meliputi opini masyarakat tentang posyandu, pembiayaan posyandu, sumber daya dan sumber dana, pendataan hasil kegiatan, pendataan bayi, balita dan ibu hamil.
Keempat, program inovasi dan pelayanan posyandu yang meliputi penilaian kehadiran tim Pokjanal, penilaian inovasi posyandu, program, penilaian peran serta instansi terkait seperti puskesmas, petugas lapangan KB, dan lainnya.
“Indikator penilaian kelima adalah pembinaan posyandu, seperti pembentukan pembina, susunan dan peran pembina, serta kegiatan pembinaan yang dilakukan kepada kader maupun secara kelembagaan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini tim yang dikomandoi DPMPD Kaltim sudah selesai melakukan penilaian administrasi dalam lomba tersebut, yakni berkas administrasi dari kabupaten/kota yang mengikuti lomba posyandu.
Pihaknya merencanakan mulai pertengahan bulan ini hingga Agustus akan turun langsung ke posyandu yang mengikuti lomba untuk melakukan penilaian lapangan guna memastikan antara berkas administrasi dengan fakta di lokasi. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Catat Lompatan Besar dalam Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
NUSANTARA2 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
NUSANTARA5 hari ago
Program MBG Bantu Anak Kuli Bangunan Dapat Pekerjaan: “Sekarang Bisa Bantu Keluarga”
-
PARIWARA3 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025