SEPUTAR KALTIM
Perlu Usaha Ekstra untuk Kawal Inflasi Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional

Mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional perlu adanya usaha ekstra untuk mengawal inflasi seperti melakukan antisipasi terkait kondisi curah hujan tinggi serta pemenuhan pasokan pangan impor.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono menekankan pentingnya extra effort dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk di periode Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN).
“Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN) guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga,”tegasnya saat memberikan arahan pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Kalimantan Tahun 2024 di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Rabu 27 Maret 2024.
Selama bulan Ramadan dan Idul Fitri dan meningkatnya perminataan masyarakat, ada potensi kenaikan harga pangan.
Dengan musim panen yang diperkirakan berlangsung pada akhir Maret dan April tahun ini, diharapkan inflasi selama HBKN Ramadan dan Idul Fitri dapat terkendali.
Namun, terdapat beberapa tantangan penting yang perlu diantisipasi dan ditangani. Hal ini termasuk pasokan dan distribusi menghadapi kondisi curah hujan tinggi serta pemenuhan pasokan pangan impor yang perlu mendapat perhatian bersama untuk mencegah tekanan inflasi lebih lanjut.
Sejumlah permaslahan struktural seperti produksi dan antar waktu serta daerah tentu terus diupayakan solusinya melalui sinergi erat tim pengendali inflansi pusat dan daerah TPID.
Sejalan dengan masifnya Pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), upaya penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok menjadi krusial untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan.
Oleh karenanya diperlukan sinergi erat Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) melalui GNPIP di berbagai daerah.
Program GNPIP tahun 2024 diperkuat dengan mengusung 7 (tujuh) program dan 12 sub program, dengan fokus komoditas yaitu beras, aneka cabai, dan bawang merah, serta komoditas lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi di masing-masing wilayah.
Harapannya, sinergi GNPIP dapat menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. (rw)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda