FEATURE
Pertunjukan Barongsai di Festival Mooncake Samarinda Pukau Ribuan Warga

Selama 3 hari, Maha Vihara Sejahtera Maitreya ramai dikunjungi warga. Datang dari berbagai lapisan etnis dan agama. Aksi Barongsai Guang Dong Samarinda di Festival Mooncake ke-5 menjadi daya tariknya.
Festival Mooncake, alias festival kue bulan merupakan perayaan masyarakat Tionghoa yang identik dengan aktivitas makan kue bulan. Digelar sebagai wujud terima kasih kepada Dewa atas hasil bumi yang diterima. Perayaan yang lazim diselenggarakan pada Bulan September atau Oktober ini menjadi festival budaya terbesar setelah Imlek.
Di Kota Tepian, Festival Mooncake biasa diadakan setiap tahun sejak 2016. Namun penyelenggaraan event akbar ini sempat vakum 3 tahun lamanya — ini yang pertama sejak pandemi global melanda.
Festival Mooncake yang ke-5 ini digelar di Maha Vihara Sejahtera Maitreya atau Buddhist Centre, di Jalan D.I Panjaitan Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Berlangsung selama 3 hari, pada 28-30 September 2023, Buddhist Centre tidak pernah sepi. Terbuka untuk umum, akumulasi angka kunjungan ditaksir menyentuh ratusan ribu orang.
Pengunjung bisa melihat lebih dekat arsitektur dari pusat ibadah agama Budha itu. Ragam budaya Tionghoa terasa kental, ditambah gemerlap cahaya dari tiga ribu lampion yang turut menghidupkan suasana.
Magnet Barongsai yang Memukau
Ada banyak kegiatan menarik di Festival Mooncake. Seperti pelepasan lampion, berburu kuliner, pertunjukan Bian Lian, Parade 7 Dewi, hingga pertunjukan Barongsai dari Guang Dong Samarinda yang memukau ribuan warga.
Barongsai Guang Dong Samarinda dikenal telah menyabet banyak prestasi. Para pemain begitu piawai dan lincah. Bergerak, menari, melangkah dan meloncat dari satu tiang ke tiang lain setinggi 3 meter.
Membawa cerita berjudul Auman Naga Surgawi dan Mutiara Ajaib, atraksi menceritakan singa barongsai yang naik ke atas bukit. Digambarkan dengan tonggak-tonggak yang lebih tegak.
Singa itu menjelajahi dan melewati berbagai rintangan, berusaha menemukan mutiara ajaib untuk dikembalikan kepada sang naga surgawi. Karena sang naga surgawi merupakan sumber dari seluruh kekuatannya yang telah hilang. Dan sang naga telah terdampar di bumi tanpa mutiara ajaib.
Para pengunjung jelas terpesona dengan penampilan aksi tradisional Tiongkok itu. Satu di antaranya warga asli Samarinda, Firdaus (24).
“Seru, bagus, atraktif, walau agak ngeri sih, tapi keren banget. Jarang ngeliat pertunjukan barongsai,” serunya usai pertunjukan, Sabtu, 30 September 2023.
“Persiapannya oke, tertib dan keamanannya benar-benar dijaga. Cuma sesak banget karena banyak pengunjung, mau cari kuliner juga udah pada abis,” tambahnya.
Firdaus mengaku antusias hadir karena event seperti ini tak selalu ada.
Pengunjung lain, Rara (23) menambahkan, ia datang karena penasaran dengan budaya masyarakat Tionghoa dan ingin menikmati suasananya.
“Keren banget pokoknya. Barongsainya bikin deg-degan, ngeri tapi seru. Jadi seneng lihatnya,” ucapnya.
Rara mengaku ini kali kedua dia datang di Festival Mooncake. Sebelumnya ia hadir pada 2019.
“Karena sebelumnya pernah lihat dan menarik, begitu tahu diadakan lagi tahun ini ya langsung aku agendakan buat datang lagi,” serunya. (ens/adm)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
PARIWARA1 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SOSOK2 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
NUSANTARA2 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGD, Perkuat Implementasi Satu Data Indonesia
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN