SAMARINDA
Perumda Varia Niaga Ditargetkan Merambah Bidang Peternakan, Komisi II DPRD Kawal Rencana Ekspansi

Perumda Varia Niaga Samarinda paparkan capaian bisnis tahun 2024 dan sejumlah rencana strategis 2025 bersama Komisi II DPRD Kota Samarinda. Perusahaan menargetkan membuka lini bisnis anyar di sektor peternakan.
Usai berhasil dalam sektor perdagangan dan industri, Perumda Varia Niaga kini bersiap melaksanakan ekspansi bisnisnya. Rencananya, Perumda Varia Niaga bakal membangun pabrik ayam petelur berskala besar.
Ekspansi bisnis yang ditargetkan Perumda Varia Niaga ini seturut dengan tingginya permintaan telur di pasar lokal hingga nasional. Selain itu, proyek ini diharap mampu berdampak positif pada perekonomian daerah dengan menyerap tenaga kerja lokal.
Adapun peternakan tersebut digadang-gadang mampu memproduksi hingga 1 juta butir telur per hari. Angka ini praktis menjadikannya sebagai fasilitas produksi telur terbesar di Bumi Etam.
Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Iswandi, menerangkan bahwa saat ini proyek ekspansi telah berada di tahap penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2024 sebagai langkah awal realisasi.
”Sejauh ini sudah ada MoU. Saya tadi hanya memastikan kapan proyek ini akan mulai berjalan. Untuk tahap pembangunan, sepertinya baru bisa dimulai tahun 2026 karena skala proyek yang cukup besar dan membutuhkan persiapan yang matang,” terang Iswandi.
Meski keputusan menyoal lokasi pabrik masih proses diskusi dan kajian, sejauh ini Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki peluang paling besar dibanding sejumlah daerah lainnya.
Berdasarkan catatan yang ada, saat ini Perumda Varia Niaga hanya mempunyai fasilitas peternakan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dengan strategi ekspansi ke daerah Kukar, perusahaan ini berpotensi memperluas jaringan distribusi sekaligus memperkuat semangat ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Timur.
Dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta butir telur per hari, proyek ini diprediksi dapat memenuhi permintaan telur dalam jumlah besar, mengurangi ketergantungan pada impor dari wilayah lain, dan bahkan menciptakan peluang ekspor ke provinsi lain di Indonesia.
Membangun peternakan ayam petelur berskala besar jelas bukan hal yang mudah. Proyek ini memerlukan investasi yang sangat besar, khususnya untuk pembangunan infrastruktur, penyediaan bibit unggas, sistem pakan, manajemen produksi, berikut distribusi hasil produksinya.
Iswandi menekankan, investasi dalam proyek ini didukung oleh para investor yang telah diyakinkan oleh pihak Perumda Varia Niaga. Utamanya terkait potensi dan prospek bisnis dalam sektor peternakan.
“Investor sudah ada, tetapi yang menarik investor adalah Varia Niaga sendiri. Mereka meyakinkan bahwa proyek ini memang layak untuk dikembangkan,” pungkasnya. (nkh/sty)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan