Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Pj Gubernur Kaltim Minta Optimalkan 85 Balai Penyuluh Pertanian

Diterbitkan

pada

Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura se-Kalimantan Timur tahun 2024 dan Forum Perangkat Daerah. (Pemprov Kaltim)

Kaltim mempunyai 85 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang tersebar di kabupaten dan kota. Untuk itu, Pj Gubernur Kaltim meminta 85 BPP untuk mulai dimanfaatkan dan dilakukan kegiatan penanaman.

Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura se-Kalimantan Timur tahun 2024 dan Forum Perangkat Daerah.

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan pada Senin 26 Februari 2024.

Kegiatan ini Dengan mengusung tema Kesiapan Mewujudkan Pemenuhan Pangan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura,

Pj Gubernur Akmal Malik meminta jajaran dinas pertanian yang membidangi tanaman pangan dan hortikultura agar lebih fokus dalam pembangunan pertanian di Kaltim.

Baca juga:   Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kaltim Minta ASN Kerja Cepat dan Lincah

“Kita punya visi Kaltim Berani untuk Berdaulat yang artinya minimal kita harus berdaulat tentang ketahanan pangan,” tuturnya.

Untuk itu menurut Akmal, mulailah memproduksi dan jangan hanya sibuk persoalan distribusi.

“Karena kalau tersendat itu biasa akan menyebabkan terjadi inflasi,” tegasnya, saat didampingi Kepala DPTPH Siti Farisyah Yana.

Akmal menyebutkan Kaltim mempunyai 85 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tersebar di kabupaten dan kota.

“Andai masing masing BPP bisa menanam 5 hektar cabai atau sayur, maka kita bisa mengurangi ketergantungan dari Sulawesi,” sebutnya.

Dikesempatan ini juga Akmal mengingatkan jangan hanya fokus menamam beras, tetapi harus bisa mentransformasi ke pangan lain, seperti jagung atau singkong.

“Dua komoditi itu sampai sejauh ini juga dikirim dari Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Baca juga:   Capaian Kinerja Pemprov Kaltim di Posisi 6 Nasional

Untuk itu, Akmal menegaskan perlu pemanfaatan 85 BPP agar memulai melakukan kegiatan penanaman.

“BPP harus memulai dulu agar menjadi contoh, sekaligus penggerak,” jelasnya. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.