Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

PR Infrastruktur Pariwisata Kaltim: Biaya Tak Sedikit untuk Potensi yang Melimpah

Diterbitkan

pada

PR Infrastruktur Pariwisata Kaltim: Biaya Tak Sedikit untuk Potensi yang Melimpah
Gubernur Kaltim Isran Noor (tengah) berfoto bersama dengan latar belakang Gunung Boga. (Foto: Humas Paser)

Bukan hanya industri dan pertambangan, provinsi Kaltim menyimpan sederet potensi pariwisata yang dianggap mampu menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD). Namun, keterbatasan infrastruktur penghubung masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Diakui Gubernur Kaltim Isran Noor, potensi pariwisata di wilayahnya sangat melimpah. Mulai dari atraksi alam hingga wisata budaya, menanti dimaksimalkan.

Namun begitu, untuk pengembangan kepariwisataan di Kaltim tidak bisa hanya tergantung kepada pemerintah daerah saja. Tetapi semua perangkat sektor. Tak terkecuali dukungan pembangunan infrastruktur, terutama akses menuju objek wisata yang masih banyak dikeluhkan.

“Jadi, berbagai sektor turut mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan di daerah. Mulai infrastruktur, sektor komunikasi hingga swasta sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ini,” terang Isran dalam salah satu kesempatan.

Orang nomor satu di Benua Etam itu mengakui butuh biaya yang tidak sedikit dalam mendukung pengembangan wisata di Kaltim. Pembangunan infrastruktur di Kaltim saja, sebut Isran, sangat jauh dari Pulau Jawa yang menjadi kiblat daerah.

Apalagi alokasi pembangunan infrastruktur dari pusat di Pulau Jawa lebih 50 persen. Sedangkan sisanya berbagi ke daerah lainnya, seperti Sulawesi, Sumatera, Papua hingga Kalimantan.

“Kita sangat perlu dukungan perangkat sektor untuk pengembangan sektor wisata ini. Yang jelas, Kaltim memiliki potensi besar di sektor pariwisata,” jelasnya.

Melalui Regional Investment Forum (RIF) dan Mini Exhibition yang digelar di Bali, Pemprov memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha di Bali terkait potensi pariwisata Kaltim.

Baca juga:   Pemprov Kaltim Serahkan Penghargaan SPM kepada Tiga Kabupaten dan Kota

Menurut Isran, forum ini dapat menjadi ajang promosi bahwa Kaltim sesungguhnya memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dari Bali. Dia mencontohkan, destinasi wisata Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki dan Kaniungan memiliki potensi wisata pantai dan wisata bawah laut (diving) yang dinilai jauh lebih baik dari Bali.

“Satu-satunya di dunia yang namanya ikan barakuda bisa membentuk konfigurasi ketika orang menyelam. Hanya ada di Derawan dan Maratua,” ungkapnya.

Karenanya Isran berharap para pengusaha di Bali tidak ragu untuk berinvestasi di Kaltim. Terlebih dua kabupaten di Kaltim statusnya telah ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru.

Sementara itu Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Riza Indra Riadi belum lama ini menyatakan, dalam menghadapi tantangan dan kendala pembangunan di sektor kepariwisataan, Pemprov menempuh strategi dengan koordinasi dan kolaborasi antara stakeholder terkait. Dengan fokus komunikasi antara pemerintah daerah, komunitas, pelaku usaha, media dan akademisi.

Termasuk dalam fokus ini adalah pembangunan infrastruktur.

“Kami, pemerintah daerah juga memiliki kesepakatan maupun komitmen sesuai dengan kebijakan-kebiijakan yang telah dibuat dengan masyarakat sekitar destinasi wisata dan pihak dunia usaha. Kemudian juga kolaborasi dengan media dalam hal promosi destinasi pariwisata,” jelasnya.

Baca juga:   4 Wisata Pantai di PPU, Dekat dengan IKN Nusantara

Menurut Riza, Pemprov berupaya mengoptimalkan daya saing produk wisata melalui penerapan 4A, yakni atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan akselerasi. A yang kedua, yaitu aksesibilitas, dilakukan dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan ke destinasi wisata yang harus mudah dan baik, baik lewat darat, laut maupun udara.

Pun dengan A ketiga yaitu Amenitas, yaitu daya dukung pariwisata seperti money changer, hotel, restoran, rumah sakit, dan infrastruktur penunjang lainnya yang dapat mendukung kepariwisataan (fasilitas umum) termasuk kelembagaan.

“Percepatan pengembangan ekowisata sebagai destinasi wisata unggulan di wilayah Kaltim akan dioptimalkan. Sehingga sektor pariwisata mampu menjadi penopang perekonomian Kaltim sebagaimana arah kebijakan pembangunan, menjadikan pariwisata sebagai transformasi ekonomi menggantikan sumber daya alam tak terbarukan,” terang Riza.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto menyatakan, pihaknya berharap dukungan kementerian untuk infrastruktur. Khususnya akses menuju destinasi kepariwisataan. Salah satunya Berau yang selama ini menjadi primadona wisata Kaltim.

“Apalagi Berau merupakan kabupaten perbatasan dan memiliki pulau-pulau terluar,” ujarnya

Dia menambahkan, semestinya Berau dengan keunggulan wisata pantai dan bawah lautnya didukung dengan infrastruktur dan sarana penunjang kepariwisataan lainnya. Sayangnya, wisata Berau hingga saat ini belum menjadi prioritas nasional.

Puguh meminta seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi untuk meningkatkan investasi pengembangan pariwisata di Kaltim.

Baca juga:   Cahaya Surya di Rantau Buta: Menerangi Pedalaman, Mewujudkan Kaltim Berdaulat

Dilirik Kemenparekraf

Kemenparekraf Beri Perhatian Khusus Pengembangan Pariwisata di Kaltim
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Pela dalam rangka ADWI 2022.

Potensi wisata ini nyatanya turut dilirik Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dalam hal ini Kemenparekraf bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun infrastruktur penunjang wisata di Kaltim.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tatkala mengunjungi Desa Wisata Pela, pertengahan Juli silam.

Terkesima dengan pesona desa wisata yang masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 tersebut, menurutnya wisata Kaltim perlu dikembangkan lebih serius. Apalagi ibu kota negara (IKN) kelak bakal berlokasi di provinsi ini.

”Pak Menteri PU juga memiliki tugas dari Pak Presiden. Untuk membangun interkoneksi infrastruktur yang akan menopang IKN kita,” kata Sandiaga.

“Jadi bukan hanya di IKN, tetapi juga di wilayah sekitar IKN ini. Semua juga harus memiliki interkoneksi yang bagus sehingga masyarakat ekonominya semakin sejahtera,” urainya

Menurutnya, pembangunan infrastruktur ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah pusat dan daerah. Untuk kebangkitan pariwisata berbasis kemasyarakatan.

“Harapan kami, setiap aspek pariwisata ini bisa mempersiapkan lingkungan dan bisa diharapkan membangkitkan pendapatan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja,” tegas Sandiaga. (redaksi/ADV DISKOMINFO KALTIM)

PENULIS: Lukman

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.