Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Prabowo-Gibran Ungguli Hasil PSU di Samarinda Balikpapan

Diterbitkan

pada

Ilustrasi Pemungutan Suara di TPS. (Yanti/Kaltimfaktual)

Hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar di beberapa wilayah seperti Samarinda dan Balikpapan tak memunculkan perbedaan signifikan. Keunggulan didominasi Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Pemungutan suara ulang dilakukan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kaltim usai terjadinya kesalahan proses pencoblosan pada 14 Februari lalu.

Usai PSU dilakukan, Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran tampak mendominasi suara di beberapa TPS. Terpantau hasil PSU di Samarinda khususnya di TPS 17 Kelurahan Mugirejo. Dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 122 laki-laki dan 121 perempuan, dengan total keseluruhan 243 orang.

Berdasarkan hasil hitung cepat, suara nomor urut 02 Prabowo-Gibran memperoleh 103 suara, disusul  paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin 45 suara dan paslon nomor urut 03 Ganjar Mahfud memperoleh 7 suara. 

Sementara di Balikpapan tepatnya di TPS 031 yang di gelar  di ruang kelas SD Madrasah Ibtidayah Daruttalim RT 22, perolehan suara paslon nomor urut 02 unggul dengan 43 dukungan. Diikuti oleh no 03  dengan 20 suara, dan nomor 01 dengan 15 suara.

APRESIASI UNTUK PETUGAS

Melihat keunggulan yang konsisten tersebut, Ketua DPD Gerindra Andi Harun angkat bicara. Menurutnya,  hasil itu merupakan pilihan yang real dari hati nurani masyarakat.

“Jangan sampai pilihan mereka dianggap rekayasa, padahal pilihan mereka tulus,” ungkapnya, Sabtu Februari 2024, malam.

Andi juga mengucapkan banyak terima kasih  kepada masyarakat yang telah menyalurkan hak suaranya dalam melakukan pilihannya.

“Pilihan masyarakat harus kita hormati. Menjadi tanda bahwa program yang ditawarkan Prabowo-Gibran sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga mendapat dukungan yang luas,” ujarnya.

Tak hanya itu, Andi juga memberikan apresiasi kepada para petugas KPPS yang  telah berjasa dalam penyelenggaraan pemilu.

“Mereka-mereka penyelenggara pemilu ini, bisa disebut pahlawan demokrasi. Kita juga harus menaruh simpati dan empati pada mereka yang telah berkerja profesional sehingga harus diapresiasi,” pungkasnya. (dmy/gdc)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.