SEPUTAR KALTIM
Rakerkesda 2023, Pj Gubernur Kaltim: Penanganan Stunting Itu dengan Pemberian Makanan Tambahan
Pj Gubernur Kaltim membahas stunting saat kegiatan Rakerkesda. Menurutnya, penanganan stunting memerlukan sinergisitas dan kolaborasi stakeholder terkait untuk penanganannya.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) “Transformasi sistem kesehatan untuk mewujudkan masyarakat sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan di Provinsi Kalimantan Timur”.
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan berlangsung di Ballroom Swiss-Belhotel Balikpapan, Kamis, 30 November 2023.
Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan pembangunan bidang kesehatan diarahkan pemerintah untuk menjadikan rakyat Indonesia sehat dan kuat, sehingga ke depannya memiliki sumber daya manusia (SDM), unggul dan berkualitas, serta memiliki daya saing tinggi di era global.
Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu dari enam urusan wajib pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
“Kita harus mengevaluasi pelaksanaan urusan pelayanan dasar di bidang kesehatan di daerah yang lebih di dominasi pendekatan kuratif daripada pendekatan preventif. Kita ini namanya Dinas Kesehatan bukan Dinas Kesakitan, jadi dengan pendekatan preventif kita melakukan berbagai tindakan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Tindakan preventif lebih masif dalam melibatkan orang,” katanya.
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi triple burden atau beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit yaitu, penyakit infeksi new emerging dan re-emerging seperti Covid-19, penyakit menular yang belum teratasi dengan baik, dan penyakit tidak menular (PTM) yang cenderung naik setiap tahunnya.
Angka PTM sejak tahun 2010 mulai meningkat yang antara lain disebabkan pola asuh, pola gerak dan pola makan yang tidak baik, sehingga muncullah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke.
Tidak kalah penting adalah bagaimana penanganan permasalahan kesehatan, salah satunya adalah penanganan stunting yang angkanya cukup tinggi di Kalimantan Timur.
Sehingga memerlukan sinergisitas dan kolaborasi stakeholder terkait untuk penanganannya.
“Penanganan stunting itu dengan pemberian makanan tambahan (PMT), bukan dengan konvergensi atau rapat-rapat. Tolong road mapnya seperti apa, dukungannya dari berbagai pihak. Apalagi tadi sudah tanda tangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kaltim. Komitmennya kita tunggu,” ujar Akmal yang menyaksikan penandatanganan komitmen antara Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kaltim terkait dukungan terbentuknya Griya Sehat di seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Timur.
Tampak hadir Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin, Kepala Brida Fitriansyah, Direktur RSUD AW Sjahranie dr David Masjhoer, Direktur RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari, Kabid Dokkes Polda Kaltim Kombes Pol Djarot Wibowo, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kaltim. (her/yans/adpimprovkaltim/RW)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Mengenal Pisang Kepok Grecek dari Kutim yang Sudah Go Internasional
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Pernyataan Elegan Pelatih Borneo FC soal Penggunaan VAR di Liga 1
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Termasuk ACC, Borneo FC Berpotensi Main di 4 Kompetisi Musim Depan
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Resmi Gantikan Persija, Borneo FC Satu Grup dengan Buriram United di Group B ASEAN Club Championship
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Aliansi Pedagang BBM Eceran di Samarinda Kompak Ajukan Izin
-
VIRAL1 minggu yang lalu
Tiktokers Steven Stenly Tepati Janjinya untuk Berikan Motor Kepada Ojol Sepeda di Samarinda
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Dipermak MU 4-0 di Pertemuan Terakhir, Youngstar Borneo FC Sebut Timnya akan Tampil Lebih Kuat di Championsip Series
-
OLAHRAGA6 hari yang lalu
Melempem di 4 Laga Terakhir, Ratusan Pusamania Geruduk Latihan Borneo FC; Sampaikan Keluhan dan Dukungan, Minta Tim Fokus Kejar Gelar