EKONOMI DAN PARIWISATA
Samarinda Kekurangan Destinasi Wisata Alam

Tren wisata selama dua tahun terakhir mengarah pada wisata alam. Namun di Samarinda belum cukup terakomodir. Karena mayoritas adalah wisata buatan. Alhasil, banyak warga lokal yang berburu wisata alam ke luar daerah.
Dua tahun pasca-covid. Tren wisata akhir tahun 2023 di Kalimantan Timur (Kaltim), terutama Balikpapan dan Samarinda cukup baik. Kunjungan masih cukup tinggi, meski menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022, kunjungan selama libur Natal dan Tahun Baru pada destinasi wisata di Samarinda sendiri. Bisa mencapai 3-4 ribu kunjungan per hari. Sementara pada tahun 2023 kemarin, mencapai separuhnya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Termasuk tren kunjungan wisata yang selama 2 tahun terakhir. Di Kaltim masih mengarah pada wisata alam. Seperti pantai dan kegiatan outdoor seperti camping. Sementara Kota Samarinda masih kekurangan wisata alam.
Menurut Plt Ketua DPC Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Samarinda, Saddam Husin. Samarinda belum punya wisata alam yang mengakomodir kebutuhan pengunjung.
“Alam spesifik nggak ada sih, yang dikelola ya. Paling kan orang cari sendiri kayak yang kemarin rame di persawahan daerah Lempake. Nah, cuma kan enggak ada yang dikelola benar-benar sampai ada Sudut Pandang,” jelasnya Kamis 5 Januari 2024.
“Atau mungkin Puncak Samarinda. Tapi enggak ada spesifik kayak misalnya kita ke Balikpapan, ke Manggar. Selain ke pantai kita tuh bisa naik ATV bisa nginep dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan,” tambahnya.
Menurut Saddam, mayoritas destinasi wisata di Samarinda adalah wisata buatan. Sehingga masih banyak warga lokal Samarinda yang memilih berburu wisata alam ke kabupaten/kota sebelah.
“Makannya beberapa ngambilnya destinasi wisata buatan tapi konsepnya ruang terbuka alam gitu aja,” pungkasnya.
Tak heran jika selama libur, wisata belanja di Samarinda alias mal jadi alternatif banyak orang. Namun melihat animo masyarakat yang tinggi terhadap destinasi wisata alam. Bisa jadi potensi yang besar terhadap pertumbuhan wisata di Samarinda yang sudah padat akan kawasan perkotaan. (ens/fth)
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai