SAMARINDA
Sebelum Nyepi, Pengarakan Ogoh-Ogoh di Samarinda Berlangsung Meriah

PHDI Samarinda menggelar parade ogoh-ogoh. Dengan filosofi menghilangkan sifat buruk pada manusia. Tepat H-1 sebelum Nyepi. Acara yang baru kembali ada setelah lama vakum akibat pandemi Covid-19 ini, berhasil memeriahkan beberapa sisi Kota Pusat Peradaban.
Umat Hindu di Samarinda ikut merayakan rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1946. Perayaan di tahun 2024 ini menjadi yang spesial. Sebagai pengobat rindu bagi mereka.
Sebab ini merupakan perayaan besar dan meriah pertama kali. Setelah beberapa tahun terakhir terhalang Pandemi Covid-19. Tahun ini, setiap rangkaian bisa dijalankan di kota sendiri.
Setelah Upacara Melasti yang berlangsung di Tepian Mahakam, Teluk Lerong Garden. Lalu pada Minggu 10 Maret 2024, umat Hindu di Kota Samarinda mengikuti Upacara Tawur Kesanga. Tepat H-1 Perayaan Nyepi. Yang diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Upacara ini dilakukan dengan mengarak patung yang disebut Ogoh-Ogoh. Berwajah seram. Sebagai representasi dari sifat buruk dan kejahatan pada diri manusia. Diarak dengan maksud menghilangkan dan membersihkan energi negatif. Karena patung itu akan berakhir dengan dibakar.
Parade Ogoh-Ogoh yang dipusatkan di Pura Jagad Hita Karana Samarinda berlangsung meriah. Banyak warga sekitar yang menonton. Memenuhi area sekitar pura yang berlokasi di Jalan Sentosa.
Rombongan Parade Ogoh-Ogoh dilepas oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Lalu keliling dengan rute Jalan Sentosa ke Simpang Alaya, menuju Pemuda, lalu ke Remaja, hingga kembali ke Pura Jagad Hita Karana Samarinda di Jalan Sentosa.
Apresiasi Wali Kota Samarinda
Andi Harun menyambut baik gelaran ini. Sekaligus mengapresiasi antusiasme masyarakat sekitar yang ikut menyaksikan. Baginya itu menjadi simbol Bhineka Tunggal Ika.
“Saya sangat senang melihat antusias masyarakat, mereka bahkan menanti untuk melihat, itu artinya kita mampu berbaur dan bisa hidup berdampingan satu sama lain.”
“Sekaligus pesan yang kita kirimkan bahwa, kita itu beragam, kita ber-bhinneka, kita berbeda, dalam banyak hal. Namun kita harus merawat dan menjaga perbedaan itu, kita harus selalu menjaga agar terus rukun, dan itulah Samarinda, itulah Indonesia,” jelasnya setelah melepas rombongan.
Pemimpin Samarinda yang akrab disapa AH itu, berharap perayaan Nyepi oleh umat Hindu, tak hanya berdampak baik bagi mereka. Namun seluruh warga Kota Samarinda. Agar senantiasa diliputi kebaikan.
Ia berharap ini jadi langkah awal. Sehingga tahun-tahun selanjutnya bisa terselenggara dengan meriah lagi. Dan pemerintah kota bisa men-support. Sebagai sarana silaturahmi kepada masyarakat sekitar juga.
Ritual Nyepi
Terpisah, Ketua PHDI Kaltim I Made Subamia menyebut ini merupakan ritual wajib dalam rangkaian Nyepi. Dan senang karena mendapat support dari pemerintah kota. Berharap bisa berdampak baik.
“Semoga Kota Samarinda bersih daripada kekuatan negatif. Agar bisa, dalam setiap pembangun bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
I Made Subamia bilang, besok Senin,11 Maret 2024 merupakan perayaan Nyepi. Umat Hindu di Kota Samarinda akan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Momen sakral bagi mereka. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan