SEPUTAR KALTIM
Sektor Perkebunan Kaltim Jadi Primadona, Tapi Perlu Perbaiki Kelemahan

Saat ini sektor Perkebunan Kaltim jadi primadona dengan komoditas unggulan yang sedang dikembangkan. Namun, dibalik kesuksesan itu ternyata ada beberapa faktor yang perlu diperbaiki seperti SDM.
Sektor perkebunan di Kalimantan Timur kini menjadi primadona bagi para petani.
Pembangunan yang pesat di sektor ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan di pedesaan, meningkatkan perekonomian, dan kesejahteraan petani.
Selain menjadi sumber pendapatan daerah, perkebunan juga berpotensi besar menjadi salah satu penyumbang devisa negara.
Beberapa komoditas unggulan yang sedang dikembangkan meliputi kelapa sawit, kelapa dalam, karet, lada, kakao, kopi, aren, dan pala.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal data statistik perkebunan tahun 2022 (angka sementara), total areal perkebunan mencapai 1.575.966 hektar dengan produksi 17.022.588 ton.
Perkebunan ini terbagi menjadi tiga kategori, perkebunan swadaya dengan luas 506.929 hektar dan produksi 2.406.346 ton.
Kemudian ada perkebunan besar negara (PTPN XIII) dengan luas 18.032 hektar dan produksi 192.084 ton, serta perkebunan besar swasta dengan luas 1.049.797 hektar dan produksi 13.427.185 ton.
Kesuksesan budidaya perkebunan tak lepas dari peran kelembagaan petani seperti kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi unit desa (KUD), dan lembaga lainnya.
Namun, tantangan yang dihadapi termasuk kelemahan kelembagaan petani, rendahnya SDM, serta rendahnya harga di tingkat petani.
“Pembinaan dan pendampingan dari seluruh stakeholder sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini,”terang Ence pada Training of Trainer bagi Petugas Kabupaten/Kota, di Hotel Aston Samarinda, Senin 3 Juni 2024.
Peran aktif dari Dinas Kabupaten/Kota, Balai Penyuluh Pertanian (BPP), penyuluh pertanian lapangan, dan pemerintah setempat sangat penting untuk mendukung dan memfasilitasi kelembagaan petani.
Melalui pola pemberdayaan, penumbuhan, dan penguatan kelembagaan, diharapkan kapasitas sumber daya manusia petani dapat meningkat.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan bagi petani dan petugas pendamping.
Dengan pelatihan ini, diharapkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor perkebunan dapat tercapai, mendukung keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur.
Pelatihan yang diadakan dari tanggal 3 hingga 8 Juni 2024 diikuti oleh 20 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Paser, dan Berau.
Kriteria peserta adalah mereka yang memiliki wilayah binaan tanaman perkebunan.
Metode pelatihan menggunakan pendekatan partisipatif atau pendidikan orang dewasa (POD), dengan berbagai teknik pembelajaran termasuk pre-test, ceramah, simulasi, diskusi, dan praktek. (rw)
-
PARIWARA5 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
SAMARINDA4 hari ago
Ungu dan Setia Band Guncang Samarinda di Malam Kemerdekaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Harumkan Nama Daerah, Kwarda Kaltim Ukir Prestasi di Ajang Pramuka Nasional
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Umumkan Hasil Akhir Seleksi Direksi BUMD, Ini Daftarnya
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga TBS Sawit di Kaltim Naik, Petani Plasma Ikut Tersenyum
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan