Connect with us

SAMARINDA

Sempaja Lestari Mati Air Lagi, Ini Penjelasan Perumdam Samarinda

Diterbitkan

pada

Perumdam Tirta Kencana berupaya atasi masalah distribusi air. (Nisa/Kaltim Faktual)

Warga Perum Sempaja Lestari Indah, kembali keluhkan mati air. Ada yang sampai 4 hari, bahkan sepekan. Dan ini sudah kesekian kalinya. Perumdam Tirta Kencana pun memberi penjelasan.

Kecamatan Samarinda Utara, jadi kawasan yang kerap alami kesulitan air. Warganya jadi langganan mati air PDAM. Bahkan sudah jadi masalah yang menahun. Padahal air merupakan kebutuhan yang sangat vital.

Seperti belum lama ini. Ramai keluhan warga Perumahan Sempaja Lestari  Indah (SLI) di media sosial. Karena di sana terjadi mati air lagi. Kabarnya air sudah mati selama berhari-hari bahkan sepekan.

Kaltim Faktual kemudian menengok kondisi air PDAM di Perumahan SLI. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Mati Air Sudah 4 Hari

Seorang warga RT 15 Blok J Perum SLI, Mahmud cerita. Kalau di rumahnya sudah mati air selama 4 hari. Tidak ada air yang mengalir sama sekali. Cadangan air di rumahnya pun sudah hampir kosong.

“Alhamdulillah hari ini tadi baru saja ngalir. Tadi ada tanki dari perumdam. Tapi karena air sudah nyala, tidak jadi ambil,” jelas Mahmud Senin 19 Februari 2024.

Baca juga:   Merajut Keindahan Sarung Samarinda di Kampung Tenun

“Ya ini sudah ngalir, walau tidak sederas biasanya,” tambahnya.

Selama mati air. Mahmud mengaku cukup kesulitan. Sebab air merupakan kebutuhan pokok. Terutama untuk kebutuhan ibadah seperti berwudhu. Beruntung jika punya tandon besar sebagai cadangan air.

Mahmud bilang, ini sudah yang kesekian kalinya. Mati air memang sudah sering terjadi di perumahannya. Bahkan selama berberapa tahun sebelum kali ini. Air yang mengalir bisa tiba-tiba mati.

“Saya siasatinya dengan terus membuka kran, meskipun kecil. Jadi sewaktu-waktu air ngalir, bak mandi jadi terisi,” imbuh Mahmud.

Mahmud bilang kondisi rumahnya yang berada di dataran rendah. Membuatnya lebih cepat mendapatkan air. Sehingga kondisinya mungkin berbeda dengan rumah yang berada di dataran tinggi.

Mati Air Sudah 2 Pekan

Terpisah, warga Blok A RT 17 Perum SLI, Maslihah mengaku sudah mengalami mati air selama 1 hingga 2 pekan terakhir. Ini juga bukan yang pertama kali. Air lebih lama mengalir dibandingkan rumah yang letaknya lebih rendah.

Baca juga:   Pemkot Proyeksikan Pembangunan Pemakaman Baru di Tanah Merah Samarinda sampai Tahun 2025

“Wah di sini mati air sudah biasa. Bahkan beberapa warga di sini rutin beli air. Saking seringnya mati air,” jelasnya Senin sore.

Maslihah bilang, di rumahnya bisa beli air sampai 2 kali dalam sebulan. Dengan kapasitas 5000 liter. Perlu mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Berbeda dengan Mahmud, yang airnya sudah kembali mengalir. Maslihah mengaku belum mendapatkan aliran air PDAM secara normal. Katanya, memang menunggu rumah bagian bawah sampai meluber, barulah tempatnya mendapatkan air.

“Tadi ada sih tanki PDAM, tapi airnya keruh. Saya juga udah beli air,” pungkasnya.

Penjelasan Perumdam Tirta Kencana

Kaltim Faktual kemudian melakukan konfirmasi kepada Perumdam Tirta Kencana. Merespons keluhan warga Perum SLI.

Asisten Manager Humas Perumdam Tirta Kencana Sendya Ibanez menjelaskan kalau terdapat kerusakan pompa distribusi Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Bengkuring. Sehingga distribusi air terganggu.

“Kami coba mengatasi dengan air tangki ke arah Perumahan SLI. Kami juga ada tambahan pembangunan IPA baru di Sempaja, jadi untuk interkoneksi pipa kami terganggu di sana,” jelas Sendya Senin 19 Februari 2034.

Baca juga:   Setelah Bertahun-tahun, Warga Perum BCL Samarinda Akhirnya Nikmati Air PDAM

“Tapi untuk saat ini sudah ngalir kembali di Perumahan SLI. Ini sudah komunikasi dengan pihak Pengendalian Kehilangan Air (PKA), ketemu sama tim PKA PDAM kami bahwasanya air sudah mengalir secara lancar per hari ini,” tambahnya.

Sendya bilang untuk volume aliran air memang belum bisa selancar biasanya. Karena tekanan air tidak diberikan secara langsung. Melainkan secara bertahap agar tidak terjadi kerusakan pipa.

Kata Sendya, keluhan air dari masyarakat pasti akan diakomodir, termasuk dengan pembagian air melalui tanki secara gratis. Namun memang harus secara bertahap ke semua rumah.

Sendya bisa memahami kekhawatiran masyarakat soal tidak mengalirnya air ini. Namun pihaknya berupaya memberikan layanan kepada masyarakat.

“Lebih baik untuk aduan, konfirmasi menggunakan call center kami. Kalau air tidak mengalir kami akan beri tanki air. Kami minta maaf kepada masyarakat untuk ketidaknyamanan ini. Kami upayakan pendistribusian lancar kembali,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.