SEPUTAR KALTIM
Semua Sejarah Penting, Tidak Harus Menunggu Peristiwa Besar untuk Mengarsipkan

Semua sejarah memiliki nilai tersendiri. Terutama jika menyangkut personal perseorangan. Misalnya saja riwayat hidup seseorang. Sehingga tidak harus menunggu peristiwa besar untuk mulai mengarsipkan.
Segala peristiwa di masa lampau, menjadi sejarah di masa kini. Sementara masa kini akan jadi sejarah bagi masa depan. Sehingga berbagai peristiwa di masa kini, penting untuk diarsipkan. Agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Dalam hal ini, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menuliskan sejarah. Terutama jika orang tersebut mengalami peristiwa atau sebagai saksi sebuah peristiwa. Kegiatan pendataan dan penulisan untuk suatu peristiwa akan jadi berharga di masa mendatang.
Penulisan itu, tidak harus menunggu peristiwa yang besar terjadi terlebih dahulu. Peristiwa sekecil apapun yang diabadikan melalui rekaman atau tulisan. Juga tetap memiliki nilai guna dan fungsinya.
Pemerhati Sejarah Kalimantan Timur (Kaltim) Fajar Alam pernah beberapa kali melakukan penyelamatan sejarah. Yakni dengan melakukan pengarsipan sejarah dari peristiwa puluhan tahun lalu melalui penuturan saksi sejarah menjadi tulisan.
Beberapa karyanya kemudian jadi arsip yang penting dan berharga. Bahkan jadi referensi utama dalam penelitian sejarah atau penulisan sejarah lainnya yang masih berkaitan.
Menurut Fajar Alam, tidak ada syarat sebuah masa harus ditulis untuk menjadi sejarah di kemudian hari. Sehingga tidak harus menunggu peristiwa besar terlebih dahulu. Bergantung pada tujuan dan kepentingan penulisan sejarah itu sendiri.
“Nggak ada syaratnya. Karena persepsi orang-orang beda-beda,” jelas Fajar belum lama ini.
Fajar memberi contoh. Data sejarah yang kemudian menjadi hal yang sangat penting. Misalnya ketika dokter tengah memeriksa pasien. Maka riwayat perkembangan berat badan, riwayat pola hidup, pola makan, akan dari kehidupan di masa lalu, akan jadi data penting.
Dari berbagai riwayat itu, kemudian hisa diambil keputusan untuk diagnosa penyakit dan juga metode penanganannya. Arsip atau catatan dari data-data tersebut jadi penting untuk setiap individu dalam menjaga kesehatan.
“Sesimpel itu kan, juga sejarah. Sebulan lalu juga sejarah,” pungkasnya. (ens/fth)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM
-
SAMARINDA4 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA5 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA5 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Tambah Jabatan dan Ubah Jadwal Seleksi Direksi BUMD 2025
-
SAMARINDA4 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing