SAMARINDA
Setelah Mangkrak 8 Tahun, Pasar Baqa Samarinda Seberang Kini Resmi Beroperasi
Setelah melewati perjalanan panjang, Pasar Baqa Samarinda Seberang yang mangkrak 8 tahun itu akhirnya diresmikan oleh pemkot. Beberapa kekurangan akan segera disempurnakan. Termasuk keluhan pedagang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akhirnya bisa bernapas lega. Sebab Pasar Baqa di Jalan Sultan Hasanuddin, Kel Baqa, Samarinda Seberang, akhirnya resmi beroperasi kembali. Pedagang sudah banyak yang kembali.
Pembangunan pasar ini berjalan selama 8 tahun. Sempat 2 kali mangkrak karena kasus korupsi. Pembangunan awal dimulai pada 2016 hingga 2018. Kemudian dilanjut lagi pada 2022. Seiring membaiknya kondisi APBD.
Pembangunan akhirnya rampung. Setelah beberapa kali berganti OPD penanganan. Pertama Dinas Pasar, lalu dialihkan ke Dinas PUPR Kota Samarinda. Dan kini ditangani Dinas Perdagangan.
Pasar Baqa akhirnya diresmikan pada hari ini Rabu, 15 Mei 2024 oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Sekaligus meresmikan Musala Al-Harun. Menambah lengkap fasilitas di pasar itu selain lift, toilet, dan ruang menyusui.
Pasar dua lantai itu kini tampak lebih bagus. Meja kios pedagang di lantai satu lebih tertata dan lebih luas. Lebih rapi dan bersih. Diisi oleh pedagang basah seperti sayur-mayur, daging, ikan, ayam, dan lainnya. Mereka banyak yang sudah berjualan sejak 2 pekan lalu.
Sekitar 512 pedagang mengisi kedua lantai. Sementara lantai atas, masih beberapa kios yang kosong. Pedagangnya belum berjualan. Di lantai kedua kebanyakan diisi pedagang konvensi dan barang kering.
Dituntaskan Tahun Depan
Namun, PR pemkot untuk pasar ini belum sepenuhnya rampung. Masih ada beberapa pembangunan yang belum selesai. Sehingga harus dilakukan penyempurnaan kembali. Termasuk beberapa keluhan pedagang.
Andi Harun mengaku senang akhirnya bisa merampungkan pasar yang dibangun sejak dirinya belum memimpin Samarinda. Peresmian ini juga termasuk janji kampanyenya pada pilkada sebelumnya.
“Ini sudah dinanti-nanti sekian lama agar bisa menjadi kegiatan ekonomi, di samping mendukung tata kota, mereka memiliki tempat dagang lagi yang rapi, bersih dan gratis,” jelasnya usai peresmian.
“Kita bersyukur, ini atas berkat semua dukungan. Pesannya, karena ini pasar kita bersama maka harus kita jaga bersama, kebersihannya,” tambahnya.
Terkait beberapa kekurangan Andi Harun menyebut akan segera dikerjakan. Tergantung dari anggaran APBD. Jika ada di tahun ini, maka akan dianggarkan di perubahan. Atau masuk di anggaran tahun 2025.
“Yang jelas tahun depan sudah pasti tuntas semua. Termasuk pedagang di depan akan kita rapikan,” pungkasnya.
Pasar Baqa Didaftarkan SNI
Terpisah Kepala Dinas Perdagangan Marnabas menyebutkan item yang belum tuntas. Misalnya atap bocor di lantai 2, lalu air di toilet belum lancar, penambahan eskalator, IPAL, hingga tambahan eksterior untuk estetika.
“Di bagian ini (luar) akan kita percantik, lalu sebelah kanan akan dibangun lagi lapak untuk mengakomodir pedagang yang belum dapat,” tambah Marnabas.
Marnabas menyebut bulan Juni ini, pihaknya akan mengajukan SNI untuk Pasar Baqa. Sembari kontraktor melengkapi pembangunan yang menyisa, sesuai kewajibannya. Untuk atap yang bocor, akan dirampungkan bulan ini.
Pedagang Senang, tapi Pembeli Terbagi
Para pedagang yang telah kembali menempati “rumah” barunya merasa senang. Karena tempat mereka berjualan lebih rapi, bersih, dan tertata. Lebih baik dibandingkan Pasar Baqa yang lama. Apalagi kini fasilitasnya lengkap.
Misalnya pedagang di lantai 2 bernama Ana. Dia mengaku kiosnya menjadi lebih luas jika dibandingkan yang lama. Berjualan bisa lebih leluasa dan nyaman. Meski masih ada beberapa kekurangan.
“Atapnya kan belum diplafon, jadi panas. Sudah pakai kipas tapi masih panas. Terus kalau hujan ada yang bocor,” katanya.
Lalu pedagang sayur Sumiarti mengaku merasa pasarnya lebih nyaman. Namun dia khawatir, karena pasar baru belum terlalu ramai. Ditambah banyak pedagang liat yang berjualan di luar pasar.
“Iya pembeli jadi terbagi. Ya semoga segera ditertibkan,” kata Sumiarti.
Selain itu pedagang sayur mayur Didi, juga mengaku senang dengan rampungnya pembangunan pasar yang memakan waktu hampir 1 dekade itu. Kini Dia bisa berjualan dengan lancar.
“Alhamdulillah lebih bagus lah yang sekarang. Di sini juga gratis, cuma bayar retribusi Rp4 ribu/hari. Kalau listrik air masih belum,” katanya.
“Kalau soal pembeli terbagi, saya yakin rezeki sudah ada yang atur,” pungkasnya. (ens/dra)
-
POLITIK3 hari yang lalu
RESMI: Rudy-Seno Dinyatakan sebagai Pemenang Pilgub Kaltim dengan Raihan 55,7 Persen Suara
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Permudah Akses ke Sekolah, Pemprov Kaltim Berikan Bus ke SMK Pariwisata dan SMA di Pelosok
-
POLITIK3 hari yang lalu
DPRD Kaltim Sampaikan Hasil Reses, Minta Pemprov Akomodir Aspirasi Rakyat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Aksi Hari Anti Korupsi di Depan Kantor Gubernur Kaltim: KPK Tak Berfungsi, Tambang Ilegal Jadi Sarang Korupsi!
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
UMP Kaltim Tahun 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp3,57 Juta
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SLB Samarinda, Sekda Sri Temukan Sejumlah Catatan Menarik
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari yang lalu
Ini Alasan Pj Akmal Malik Minta per Januari 2025 OPD Pemprov Kaltim Gelar Rapat di Maratua Seminggu Sekali
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Setelah Dikaji, Transportasi Kereta Api di Samarinda Belum Memungkinkan Diterapkan dalam Waktu Dekat