SEPUTAR KALTIM
Setelah Molor 2 Tahun, KEK MBTK Punya Harapan untuk Beroperasi

Setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2019, KEK MBTK harusnya beroperasi pada 2022 silam. Namun urung terjadi karena banyak kendala.
Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan ( KEK MBTK) atau yang biasa dikenal KEK Maloy adalah pelabuhan logistik bertaraf internasional yang berada di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seperti halnya Tol Balsam, KEK Maloy adalah proyek warisan eks gubernur Awang Faroek Ishak. Bedanya, pelabuhan tersebut menemui banyak sekali kendala. Bahkan satu periode kepemimpinan Isran Noor tak cukup untuk menyelesaikannya.
Kendala-kendala yang terjadi di antaranya, AMDAL, instalasi pengelolaan air minum, pengelolaan air limbah, nilai investasi, dan lainnya.
Padahal, dermaga KEK MBTK sudah selesai dibangun pada 2019, diresmikan langsung oleh Jokowi. Sempat masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Dan mestinya beroperasi pada 2022, sesuai peraturan.
Status KEK sedianya akan dicabut pada pertengahan tahun 2024, itu pun sudah mendapat perpanjangan waktu dari Pemerintah Pusat. Kalau berbagai catatan tak kunjung beres, status KEK akan dicabut, dan selesai lah riwayat pelabuhan impian itu. Ya, masih bisa untuk spot memancing warga Kaliorang dan sekitarnya, sih.
Untuk dapat beroperasi secara permanen, KEK MBTK harus mengantongi sejumlah izin. Seperti dari KLHK dan Kemenhub. Nah, proses perizinan itu telah diajukan sejak awal tahun 2024.
Tinggal Menunggu Izin Kemenhub
Teranyar, dalam Rapat Pemantauan Evaluasi pengembangan KEK MBTK di Balikpapan, yang dipimpin oleh Pj Gubernur Akmal Malik, Sekda Sri Wahyuni, dan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rahmad pada Sabtu 10 Agustus kemarin. Terungkap bahwa izin dari Kementerian Lingkungan Hidup sudah dalam genggaman. Satu kaki KEK Maloy untuk beroperasi.
“Alhamdulillah izin dari KLHK kita sudah terima. Tinggal menunggu izin operasional yang diterbitkan Kementerian Perhubungan. Ketika izin itu ada, maka pelabuhan KEK MBTK sudah bisa beroperasi,” kata Ujang Rahmad.
Pemprov Kaltim masih optimis akan mendapatkan izin itu, sebab KEK Maloy ditawarkan sebagai infrastruktur penunjang IKN.
“Kami yakin surat izin cepat diterbitkan Kemenhub RI,” tegasnya.
Nilai Investasi Mendekati Target
Normalnya, sebuah KEK harus punya nilai investasi triliunan rupiah. Ini adalah satu di antara hal yang menghambat terbitnya izin. Karena terakhir kali, investasi di sana baru sekitar Rp100 miliar.
Terbaru, Ujang menerangkan bahwa ada pengusaha yang menanamkan modalnya di KEK MBTK dalam jumlah besar. Ini semakin menguatkan keyakinan bahwa Pemerintah Pusat bisa segera mengeluarkan izin operasional tetap.
“Harapan kita, beroperasi pelabuhan KEK MBTK dapat meningkatkan investasi. Bahkan, ada investor akan masuk dan investasinya mencapai Rp800 miliar,” pungkasnya. (dra)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
BI Kaltim Perkuat Sinergi dengan Media, Bahas Kebijakan Moneter dan Ekonomi Daerah
-
SAMARINDA5 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Penghargaan untuk Tokoh Berjasa dalam Pembangunan Daerah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
APBD Kaltim 2025 Bertambah Jadi Rp21,74 Triliun, Pemprov dan DPRD Sepakat
-
BERITA5 hari ago
Yamaha Luncurkan XMAX Connected Tercanggih di IMOS 2025
-
KUKAR5 hari ago
Diskominfo Kaltim Ajak Siswa SMA 2 Tenggarong Jadi Agen Anti-Hoaks dan Konten Negatif
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Seno Aji di Metro TV: Kaltim Harus Jadi Lumbung Pangan Berkelanjutan
-
SAMARINDA5 hari ago
Program Maestro Gambus Ditutup, Diharapkan Lahir Regenerasi Pelestari Budaya
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Harumkan Indonesia, Jumarlin Qori dari Kukar Tembus Juara Dunia MTQ