Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan bersama BTN se-Kalimantan, Fasilitasi Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta JHT

Diterbitkan

pada

BPJS Ketenagakerjaan melakukan kerjasama dengan BTN se-Kalimantan demi mewujudkan MLT kepada peserta, yang berlangsung di Hotel Jatra secara hybrid Rabu 10 Juli 2024 lalu. (HO- BPJS Ketenagakerjaan)

BPJS Ketenagakerjaan melakukan sinergi dengan BTN se-Kalimantan. Berupa pembiayaan perumahan bagi peserta program JHT BPJS Ketenagakerjaan. Sebagai manfaat layanan tambahan.

BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) terus melakukan inovasi. Meningkatkan layanan kepada pesertanya. Yang terbaru, BPJS Ketenagakerjaan melakukan kolaborasi bersama Bank Tabungan Negara (BTN) Kanwil Kalimantan.

Sinergi tersebut dalam rangka pemberian Manfaat Layanan Tambahan (MLT) berupa Fasilitas Pembiayaan Perumahan bagi Peserta program JHT BPJS Ketenagakerjaan.

Kerjasama tersebut terlaksana di Hotel Jatra secara hybrid ( tergambarkan dari (onsite untuk BPJS Ketenagakerjaan dan BTN wilayah Kalimantan Timur). Rabu 10 Juli 2024 lalu.

Efan Kurniawan, Kepala Kantor Wilayah Kalimantan menjelaskan bahwa, target dari pelaksanaan kegiatan adalah menyeragamkan pemahaman, kolaborasi dan penyusunan strategi pencapaian Program MLT Perumahan untuk percepatan pencapaian realisasi target MLT Perumahan Tahun 2024.

“Tujuan adanya MLT ini antara lain memberikan kemudahan kepada peserta untuk memiliki rumah yang sehat, layak dan terjangkau, juga membantu kapasitas daya beli dan angsuran ke perbankan, hari ini kita berkumpul untuk bersenergi agar dapat lebih banyak menyalurkan MLT Perumahan ini kepada peserta khususnya di jajara Kalimantan” jelasnya.

Ia menjelaskan, MLT juga bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta mendukung program Pemerintah dalam penyediaan perumahan.

Sebagai informasi, tenaga kerja yang memperoleh MLT harus memenuhi syarat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yaitu sudah satu tahun terdaftar menjadi peserta, tertib administrasi, aktif membayar Iuran dan merupakan rumah pertama untuk KPR dan PRP.

Sedangkan untuk Perusahaan/Developer untuk memperoleh kredit konstruksi harus sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, tertib administrasi dan aktif membayar iuran. Selain itu harus juga memenuhi syarat yang ada di Perbankan.

Kerja sama ini akan semakin mendukung pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia, sekaligus membantu mendongrak perekonomian nasional. Sebab, lanjutnya, untuk setiap Rp1 yang dikeluarkan untuk sektor perumahan, akan meningkatkan output pada ekonomi sebesar Rp2,15.

“Kemudahan akses ke kredit rumah ini juga akan menjamin hari tua para peserta BPJAMSOSTEK, karena selain mendapatkan keuntungan dari JHT, juga fasilitas pembiayaan untuk memiliki rumah yang aman dan nyaman,” jelas Haru.

Perjanjian kerja sama yang dilakukan kedua pihak ini merupakan tindak lanjut atas terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis Manfaat Layanan Tambahan dalam Program Jaminan Hari Tua.

Dalam Permenaker tersebut, salah satu perubahan yang dimuat adalah peserta melalui bank penyalur dapat mengajukan pengalihan KPR umum atau komersial menjadi KPR MLT BPJS Ketenagakerjaan, dan untuk kerjasama antara BPJAMSOSTEK dan BTN ini dimungkinkan pemberian manfaat berdasarkan Prinsip Perbankan Syariah.

Syarat Memperoleh MLT

Sebagai informasi, tenaga kerja yang memperoleh MLT harus memenuhi syarat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yaitu sudah satu tahun terdaftar menjadi peserta, tertib administrasi, aktif membayar Iuran dan merupakan rumah pertama untuk KPR dan PRP.

Sedangkan untuk Perusahaan/Developer untuk memperoleh kredit konstruksi harus sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, tertib administrasi dan aktif membayar iuran. Selain itu harus juga memenuhi syarat yang ada di Perbankan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan, Teldi Rusnal menyampaikan kerja sama ini akan semakin mendukung pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia, sekaligus membantu mendongrak perekonomian nasional.

Sebab, lanjutnya, untuk setiap Rp1 yang dikeluarkan untuk sektor perumahan, akan meningkatkan output pada ekonomi sebesar Rp2,15. (adv/am)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.