OLAHRAGA
SISI LAIN: Liga 2 Dihentikan, Klub Papan Bawah Liga 1 Full Senyum
Bagi tim papan bawah banget Liga 1. Penghentian Liga 2 memberi berkah. Persik, Dewa, Barito, Rans, hingga PSS. Bisa bermain lepas tanpa khawatir terdegradasi lagi.
Pecinta sepak bola Tanah Air tak perlu risau lagi. Karena musim depan masih bisa menyaksikan penampilan Arthur Irawan bersama Persik Kediri.
Bagitu juga masyarakat Kalimantan Selatan. Harapan melihat timnya terus berkiprah di Liga 1 pun sudah pasti terwujud.
Tak lupa suporter Rans Nusantara –jika ada-, tim promosi tersebut dipastikan tidak akan balik ke Liga 2. Bahkan jika tim milik Raffi Ahmad ini menelan banyak sekali kekalahan musim ini.
Rangkaian kabar gembira ini, hadir bersamaan amarah dan kedukaan dari suporter tim Liga 2. Karena federasi dan operator liga sudah memastikan. Kompetisi Liga 2 berhenti total.
Berhentinya kompetisi Liga 2 karena sebanyak 20 tim mengajukan opsi penghentian kompetisi. Libur yang berlarut-larut akibat Tragedi Kanjuruhan. Membuat mereka berat untuk terus berkiprah di kompetisi.
Alasan meminta penghentian memang tidak dipaparkan secara gamblang. Namun dapat dipahami, tim Liga 2 tidak semoncer tim Liga 1 untuk urusan duit. Sponsor minim, kompensasi liga minim. Sulit bagi mereka terus membayar operasional tim jika kompetisi tersendat-sendat.
Dengan industri sepak bola belum purna untuk tim kasta bawah. Penghentian ini secara bisnis turut menguntungkan mayoritas tim Liga 2. Sekaligus merugikan sebagian kecil dari mereka. Yang sejak awal musim sudah berinvestasi besar karena mengincar slot promosi ke kasta teratas.
Keuntungan lain juga menyelimuti sebagian tim Liga 1. Utamanya tim papan bawah banget.
Hingga putaran pertama berakhir. Sedikitnya 5+2 tim berpotensi terdegradasi. Persik berada di urutan buncit dengan 10 poin dari 17 pertandingan. Dewa United dan Barito Putera menggenapi komposisi zona merah dengan 14 dan 15 poin.
Lalu Rans dan PSS yang memiliki 16 poin. Beserta 2 tim lainnya, yakni Bhayangkara FC dan Persis yang baru mengumpulkan 19 poin. Juga masih rawan terdegradasi.
Namun bayangan degradasi ke Liga 2 itu sudah berakhir. Kini mereka bisa dengan tenang bermain. Karena jika Liga 2 tidak bermain, otomatis Liga 1 menghapus sistem degradasi.
Adakah yang diuntungkan lagi dengan kejadian ini? Ya ada, tim papan atas. Tim-tim yang memburu gelar juara ataupun slot bermain di kompetisi Asia. Tidak akan mendapat perlawanan ngotot dari tim papan bawah banget.
Kadar kompetisi sudah pasti berkurang. Keseruan liga juga pasti berbeda. Tanpa ambisi, apa bagusnya kompetisi?
Di luar urusan siapa yang sedih siapa yang bahagia. Tahun ini PT LIB harus mengevaluasi diri besar-besaran. Apa iya, nasib kompetisi harus terus seperti ini?
Kebiasaan menunda liga harus dihilangkan. Persiapan pra, kompetisi, dan pascakompetisi harus masuk grand design sejak awal.
Jangan dulu mengurus kompetisi berbagai kasta. Di Liga 1 saja, situasinya belum cukup bagus. Dari sistem bubble, di mana semua tim justru ikut kena sanksi akibat kejadian di satu pertandingan.
Ditambah kini, Arema FC belum jelas bisa berkandang di mana. Lebih nyeseknya, lawan-lawan Arema FC ikut kena getahnya.
Mau semenyakitkan apa. Mau setidak jelas apa liga ini berjalan. Para suporter tim Tanah Air tidak akan berhenti memberi dukungan. Namun itu bukan alasan untuk LIB berleha-leha.
Kita tidak perlu bicara pergantian operator liga. Setidaknya, wahai LIB. Berbenahlah. Masih banyak PR menanti. Jangan sampai industri sepak bola dalam negeri terhambat bahkan jalan di tempat. Akibat ketidakpastian yang terus menerus. (dra)
Sebuah opini dari Ahmad A. Arifin | Reporter Kaltim Faktual yang ingin sepak bola Indonesia berjaya.
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Pelatih PON Sulteng Zulkifli Syukur Mengamuk di Ruang Ganti, Sebut Wasit Eko Agus akan Dicabut Lisensinya
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Serba Bisa! Peralta Main di 4 Posisi; dari Bek hingga Penyerang saat Borneo FC Melawan PSS
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Daftar Lengkap Peringkat MTQN ke-30 Tahun 2024 di Kalimantan Timur
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Ketum PSSI Erick Thohir Sebut Insiden PON Aceh Vs Sulteng Memalukan, Wasit dan Pemukul Wasit Terancam Sanksi Seumur Hidup
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
PSM Kalah di Batakan, Borneo FC Tak Boleh Lewatkan Peluang Kudeta Puncak Klasemen
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Daftar Nama Kafilah Pemenang Cabang Lomba Tilawah Al Qur’an di MTQ Nasional ke-30 Tahun 2024
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
IKN Resmi Dibuka untuk Umum, Masyarakat Wajib Ikuti Panduan Kunjungan
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Klasemen 10 Besar MTQN ke-30 Tahun 2024; Kaltim Juara Umum, Jakarta Runner-up, Kalsel Peringkat Ketujuh