Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Soal Kebijakan Penghapusan Skripsi, Mahasiswa: Yang Penting Kelulusan Tidak Dipersulit

Published

on

ilustrasi skripsi
ILUSTRASI: Skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa akan dihapus jika tidak relevan. (IST)

Kebijakan dihapusnya ujian skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 dan D4, menuai komentar dari mahasiswa teknik. Apa tanggapan mereka?

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Nadiem Makarim belum lama ini mengumumkan regulasi baru tentang syarat kelulusan bagi mahasiswa program sarjana (S1) dan diploma (D4) di Indonesia. Yakni, untuk bisa lulus tak lagi perlu lagi menulis skripsi.

Nadiem menyebut hal itu menjadi implementasi dari program Merdeka Belajar.  Menurutnya, tidak semua bidang kompetensi di kampus bisa diukur dengan skripsi. Terutama bidang teknik dan jurusan vokasi. Bagi bidang itu, keterampilan praktis lebih penting daripada karya tulis.

Meski begitu, bukan berarti penghapusan skripsi menjadi kebijakan final. Menteri Nadiem memberi kebebasan kepada setiap perguruan tinggi untuk menentukan mana cara terbaik untuk mengukur kompetensi mahasiswa.

Baca juga:   Wagub Kaltim: Bangga KAIB Jadi Pemersatu Agama dan Bangsa

Anak Teknik Perlu Banyak Praktik

Wacana itu disambut baik oleh mahasiswa jurusan vokasi alias teknik. Satu di antaranya mahasiswa jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) angkatan 2021 Eka Ramadan.

Eka yang tengah menempuh semester 5 ini mengaku tengah bersiap menghadapi skripsi. Menurutnya, bagi jurusan teknik mesin itu tidak berpengaruh. Justru bagus karena selama ini mereka sudah disibukkan dengan banyaknya project.

Polnes sendiri belum merespons kebijakan ini. Belum ada pemberitahuan bahwa skripsi dihapus atau tidak. Namun sistem pembelajaran di Polnes sejauh ini sudah menitikberatkan pada keterampilan.

“Yang penting kelulusan mahasiswa tidak dipersulit. Yang penting perkembangan mahasiswa tetap ada. Keterampilan ada. Jadi nggak cuma lulus saja,” kata  Eka, Rabu, 6 September 2023.

Eka menyampaikan, kalau selama pembelajaran setiap semesternya, porsi untuk praktik lebih banyak dibanding teori. Karena mereka memang dipersiapkan untuk siap kerja di Industri.

Baca juga:   Keren! Pentacity Hotel Hadirkan Pool Club Pertama di Balikpapan

Jadi kalaupun dihapus, bagian praktik yang selama ini ada, bisa lebih diperkuat lagi. Sehingga karya yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Karena jurusan teknik berbeda dengan jurusan basic teori lainnya.

“Kalau kayak Akuntansi kan gak menciptakan alat. Pasti ngolah data, survey dan sebagainya. Kalau yang jurisan teknik fokus di tugas akhir aja, praktik,” tambahnya.

Intinya bagaimana cara mengukur kemampuan mahasiswa agar masih relevan dengan jurusannya.

Kebebasan Sesuai Kompetensi

Senada, mahasiswa Teknik Informasi Andika Fikri yang saat ini tengah memasuki proses skripsi juga mengaku setuju kalau skripsi dihapus.

“Di kampus Polnes sendiri sebenernya dari semester 5 dan 6 sudah menerapkan pembelajaran berbasis project. Karena setiap semester 5, 6, bahkan dari semester 3 malah selalu diajarkan tugasnya berkelompok dan membuat project,” jelas Andika.

Baca juga:   Sekda Minta Segera Petakan Destinasi Wisata Sekitar IKN

“Jadi kalau skripsi dihapus itu tidak masalah. Karena kami sudah menerapkan pelajaran berbasis project. Jadi kurang lebih sama aja kalau skripsi diganti,” lanjutnya.

Andika bilang, kalau di jurusannya lebih banyak fokus pada output yang menghasilkan alat atau sistem,  termasuk aplikasi. Jarang yang melakukan analisis. Jadi penghapusan skripsi tidak terlalu berpengaruh. Pembelajaran di Polnes itu sejalan dengan keinginan menteri untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kompetensi masing-masing.

“Kalau di kampus mahasiswa diberi kebebasan mau bikin apa asal sesuai dengan kompetensi. Jadi kemampuan mahasiswa lebih terlihat dan tidak dipukul rata,” pungkas Andika. (ens/am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.