OLAHRAGA
Statistik dan Karakteristik 4 Pemain Borneo FC yang Bergabung ke TC Timnas U23
Borneo FC mengirim 4 penggawa mudanya ke TC Timnas U23 di Qatar. Mereka adalah Fajar Fathur Rahman, Komang Teguh, Ikhsanul Zikrak, dan Daffa Fasya. Kaltim Faktual merangkum statistik dan karakter mereka sejauh ini, sebagai berikut.
Pelatih Timnas U23 memutuskan memanggil 28 pemain terbaik untuk mengikuti pemusatan latihan di Qatar. Selama agenda itu, Garuda Muda akan melakoni 2 laga uji coba melawan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Setelahnya STY akan menyeleksi lagi, dengan mencoret 5 pemain sebelum memastikan skuat final.
Dari daftar pemain itu, turut serta 4 pemain Borneo FC Samarinda. Satu pemain berstatus pemain reguler, sementara 3 lainnya adalah pemain lapis ketiga di klub.
Fajar Fathur Rahman
Fajar menjelma menjadi bek kanan menakutkan di Liga 1 dalam 2 musim terakhir. Dan sudah bolak-balik menjadi pemain muda terbaik mingguan dan bulanan Liga 1 musim ini.
Statistik di Klub: Musim ini Fajar memainkan seluruh pertandingan Borneo FC. Dari 30 laga, ia bermain 30 kali juga, dan selalu dari awal laga. Total ia telah menyumbang 3 asis sejauh ini.
Karakteristik: Pemain asal Manokwari adalah tipe pemain modern. Meski posisi aslinya adalah penyerang sayap, namun ia membuktikan fasih bermain di bek sayap. Memiliki tubuh tegap, napas panjang, kecepatan, serta visi bermain, Fajar kerap membuat penyerang lawan tak berkutik melewatinya.
Dari sisi ofensif, Fajar punya kegemaran melakukan over lap. Akurasi umpannya cukup bagus. Serta punya keberanian melakukan penetrasi hingga ke lapangan tengah dan kotak penalti lawan. Satu keunggulan lainnya adalah kekuatan tembakan jarak jauhnya.
Di timnas, Fajar kemungkinan ditempatkan sebagai pemain menyerang. Melihat riwayat karier timnasnya di katergori U19, U22, dan U23, ia telah bermain 12 kali dengan torehan 9 gol. Dia tampak akan menjadi super sub di lini serang asuhan STY.
Komang Teguh
Komang adalah bek muda menjanjikan. Si pendiam yang selalu garang kalau sedang bermain. Di klub, ia berstatus sebagai pemain lapis ketiga.
Statistik: Di barisan bek tengah kiri, Komang adalah pelapis Leo Lelis dan Agung Pras. Kedua pemain itu sedang cedera panjang, sehingga membuat Komang kerap tampil belakangan. Total, ia sudah bermain 12 kali musim ini, 3 sebagai starter, sisanya dari bangku cadangan.
Karakteristik: Komang bukan bek tengah yang agresif. Dia lebih terlihat sebagai pemain yang kalem namun punya kepintaran dan visi bermain. Kemampuan memotong bola dan mengopernya sama bagusnya. Mirip dengan Rizky Ridho. Melihat pengalamannya di timnas (jadi pahlawan SEA Games bersama Fajar) dan klub, Komang layak dipertimbangkan STY sebagai bek pelapis di Piala Asia U23 mendatang.
Ikhsanul Zikrak
Potensi besarnya berhasil menarik minat Borneo FC untuk merekrutnya awal musim ini. Namun perkembangannya sulit dinalar. Berebut posisi yang sama dengan Wiljan Pluim, Terens Puhiri, dan Taufany Muslihuddin. Ikhsan berhasil memikat Pieter Huistra karena selalu berlatih dengan sangat keras, dan tampil efektif ketika diturunkan sebagai pemain pengganti.
Statistik: Berposisi sebagai gelandang serang, Ikhsan sejauh ini telah bermain 12 kali. Satu dari awal laga, sisanya sebagai bangku cadangan. Total ia telah berkontribusi 2 gol, semuanya dicetak pada tahun 2024 di Stadion Batakan. Untuk pemain lapis ketiga, catatan ini sudah sangat bagus. Apalagi yang menjadi pesaingnya adalah pemain asing dan legenda hidup klub.
Karakteristik: Berposisi sebagai playmaker, Ikhasan tidak memiliki kemampuan menggiring yang aduhai. Namun justru itu yang menopangnya menjadi pemain yang efektif. Dia memiliki visi bermain yang bagus, tidak lama memegang bola, bisa bermain bola pendek dan panjang, serta memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup baik pula. Level persaingannya di timnas terlihat berat, namun jika berhasil tampil bagus di 2 laga uji coba, Ikhsan siap menjadi super sub Timnas U23 di Piala Asia.
Daffa Fasya
Daffa adalah pengecualian dari semua nama di atas. Di level klub, dia adalah kiper ketiga di bawah Nadeo Argawinata dan Angga Saputro.
Statistik: Karena penampilan super menawan Nadeo sepanjang musim, Daffa belum pernah bermain sama sekali musim ini. Angga Saputro sebagai kiper kedua saja baru sekali bermain, itu pun karena Nadeo sedang cedera.
Karakteristik: Daffa adalah kiper berusia 19 tahun favorit STY. Dia mencuri perhatian pelatih asal Korea saat tampil 6 kali di Piala Asia U19 dan bersama Timnas U20 di laga uji coba. Ia bahkan sudah pernah dipanggil ke Timnas Senior oleh pelatih yang sama.
Daffa merupakan tipe kiper modern, tak hanya lihai menahan bola, namun juga pandai membangun serangan. Tingkat persaingannya di Timnas U23 kali ini sangat berat, karena harus bersaing dengan Ernando Ari, Adi Satryo, dan Erlangga Setyo. Namun, tidak ada yang tidak mungkin kan? (dra)
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Gelandang Muda Borneo FC Rivaldo Pakpahan Mulai Nyaman Main Reguler
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Parkiran Teras Samarinda Cukup Jauh, Wali Kota: Harus Terbiasa Jalan Kaki biar Sehat
-
POLITIK5 hari yang lalu
Masa Perpanjangan Pendaftaran Berakhir, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Resmi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Samarinda
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Diego Michiels Sebut Stefano Lilipaly Dapat Minat dari Liverpool, tapi Batal karena Masih Ada Kontrak di Borneo FC
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Daftar Lengkap Cabang Lomba MTQN 2024 di Kaltim, Beserta Lokasi dan Google Maps-nya
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Sekda Kaltim Pastikan MTQ Nasional ke-30 akan Spektakuler
-
GAYA HIDUP5 hari yang lalu
Generasi Muda Jadikan Konten TikTok sebagai Standar Kehidupan, Psikolog: Kurangi atau Periksa Diri
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
8 Fakta Menarik Usai Indonesia Tahan Imbang Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026