Connect with us

OLAHRAGA

Tangisan Matheus Pato Usai Derby Papadaan

Diterbitkan

pada

pato
Pato tak mampu menuntaskan banyaknya peluang yang ia dapat untuk menjadi gol kemenangan. (IST)

Matheus Pato tak mampu menahan air matanya saat wasit meniup peluit akhir. Derby Papadaan berakhir imbang 0-0. Penyerang Brazil melewatkan banyak peluang emas.

Pemain Borneo FC Samarinda membuat 19 tembakan sepanjang laga. Sebagian besarnya lahir dari kaki Pato. Dari luar-dalam kotak, dari situasi mudah ataupun sulit. Semua berujung, tidak gol.

Pato tampak sudah sial sejak pertengahan babak kedua. Namun Andre Gaspar masih ingin memberi kesempatan baginya. Sehingga tidak diganti penyerang lain.

Pasalnya, pada laga Sabtu malam, adalah laga pertama Pato fit 100 persen usai cedera sewaktu sistem bubble lalu. Pato yang belum mencetak gol sejak terakhir kali ke gawang Madura United. Bertekat pecah telur.

Tapi semakin Pato berusaha, semakin tampak besar kesialan Pesut Etam pada laga ini.

Baca juga:   Yunus Nusi Diduga “Khianati” Iwan Bule Agar ‘Geng Lama’ Menang di KLB PSSI

Wasit meniup peluit akhir babak kedua. Pato langsung menangis. Menyesali apa yang ia lakukan sepanjang pertandingan.

Dia terus menangis saat menuju ruang ganti. Di dalam, tangisnya semakin pecah. Demikian informasi dari sumber dalam klub.

Entah mau heran atau kagum. Namun Andre Gaspar membawa Pato ke ruang konferensi pers pascapertandingan.

Pato tiba dengan mata sembab. Sisa tangisnya masih begitu kentara. Sesekali dia mengusapi matanya, agar air matanya tidak jatuh lagi. Ia tampak berusaha tegar. Meskipun jelas sekali wajahnya menampakkan kehancuran.

“Hari ini saya tidak mencetak gol. Saya akan bekerja keras lagi setiap hari. Untuk bisa membuat gol lagi untuk Borneo,” ucap Pato. Tak banyak.

Baca juga:   Dear PSSI, Borneo FC Gagal Juara Paruh Musim Gegara Wasit Nih

Selepas konferensi pers yang singkat dan penuh kekalutan. Pato bergegas meninggalkan mejanya.

Awak Kaltim Faktual yang duduk tepat di hadapannya, berdiri saat Pato akan melintas. Lantas berbisik, “It’s Okay, Pato!”

Pato menoleh, memberi senyuman pertamanya di malam usai laga yang buruk. Lalu bilang, “Thank you.”

Sesekali, menguasai pertandingan, memiliki banyak peluang, lalu melewatkannya hingga tak bisa membuat gol. Adalah sesuatu yang wajar dalam sepak bola. Namun sepertinya Pato belum menerima kenyataan ini.

Cerita Sebelum Pertandingan

Satu jam 15 menit sebelum kick off, awak Kaltim Faktual berjalan melewati lorong Stadion Segiri. Untuk menuju tribun media, di area VVIP.

Ketika melewati depan ruang ganti, tampak Pato berdiri sendiri. Sepasang hands free terpaut di telinganya. Dia tampak sedang menenangkan diri untuk laga perdananya di putaran kedua ini.

Baca juga:   Izin Belum Tuntas, Pemkot Segel Paksa Pembangunan Mini Soccer Vorvo Samarinda

“Pato, cetak hat-trik to?” Ujar awak Kaltim Faktual.

“Oke, oke,” jawabnya singkat. Lalu berusaha berkonsentrasi lagi sambil mendengarkan lagu favoritnya.

Sumber dalam klub menyebut, Pato sejatinya punya ekspektasi yang tinggi pada laga ini.

Laga pertama usai libur, bermain di kandang, dalam situasi fisik fit 100 persen. Pato ingin sekali mencetak gol lagi. Dia kangen selebrasi. Dan Derby Papadaan adalah momen yang dia rasa waktu yang pas.

Barangkali inilah sebab hancurnya hati sang top skor klub. Ekspektasi yang membumbung tinggi. Namun realita berkata berlawanan.

Pato sedang butuh dukungan. (dra)

Penulis: Ahmad A. Arifin (Kaltim Faktual)

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.