Connect with us

NUSANTARA

Tidak Terserap di Pasar Kerja, BPS: 7,2 Juta Orang Masih Jadi Pengangguran

Diterbitkan

pada

Ilustrasi pencari kerja di Jakarta. (Dok. Kompas.id)

BPS merilis angka pengangguran terbaru. Hingga per Februari 2024, sedikitnya masih ada 7,2 juta orang jadi pengangguran atau belum memiliki pekerjaan. Mereka tidak terserap di pasar kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengungkapkan sebanyak 7,20 juta orang pengangguran di Indonesia per Februari 2024.

Angka tersebut meski tergolong tinggi, namun telah berkurang sekitar 790 ribu orang selama setahun kebelakang.

Jumlah pengangguran masih tinggi kendati yang terserap ke pasar kerja juga bertambah 3,5 juta orang pada periode sama.

Dalam rilisnya, Senin 6 Mei 2024, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan hal tersebut.

Kata dia, struktur ketenagakerjaan di Indonesia mencatat sebanyak 214 juta penduduk usia kerja per Februari 2024.

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,41 juta orang jika dibandingkan dengan Februari 2023.

Baca juga:   Bermain Tandang Lebih Dulu, Berikut Jadwal Borneo FC di Championship Series Liga 1 2023-2024

Melihat sebarannya, sebanyak 149,38 juta orang merupakan angkatan kerja, bertambah 2,76 juta orang atau bertumbuh 1,88%.

Sedangkan bukan angkatan kerja (BAK) mencapai 64,62 juta orang, lebih rendah 0,35 juta orang atau turun 0,54%.

“Kemudian dari angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja. Sehingga terdapat pengangguran 7,20 juta orang.”

“Dibandingkan tahun lalu, pada Februari 2024 jumlah pengangguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang atau turun 9,89%,” urai Amalia dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS.

Jumlah pengangguran sebanyak 7,20 juta orang tersebut merefleksikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,82% per Februari 2024.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Bahkan lebih rendah dibandingkan tingkat pengangguran sebelum pandemi Covid-19, dimana pada Februari 2020 sebesar 4,94%,” imbuhnya.

Baca juga:   Sudah Kalah 3 Kali Beruntun, Borneo FC Ingin Akhiri Musim Reguler dengan Kemenangan atas Dewa United

penurunan tingkat pengangguran terbuka ini konsisten terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, dan juga di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka baik pada laki-laki maupun perempuan di wilayah perkotaan maupun pedesaan seluruhnya sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi atau Februari 2020.

142 Juta Orang Bekerja

Di tengah angkapengangguran tersebut, BPS menyebut bahwa jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta orang, bertambah sebanyak 3,55 juta orang pada Februari 2024. Angka tersebut naik sebesar 2,56% dibandingkan Februari 2023.

Secara rinci, penduduk yang bekerja terdiri atas pekerja penuh sebanyak 93,27 juta orang, bertambah 1,11 juta orang atau naik 1,20%.

Baca juga:   Presiden Jokowi Minta APBN dan APBD Dikelola dengan Bijak

Kemudian pekerja paruh waktu sebanyak 36,80 juta orang, berkurang 0,08 juta orang atau turun 0,22%. Lalu penduduk setengah pengangguran sebanyak 12,11 juta orang, bertambah 2,52 juta orang atau naik 26,28%.

Amalia menambahkan, sejalan dengan aktivitas ekonomi Indonesia yang tetap kuat, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pun terus membaik.

TPAK pada Februari 2024 mencapai 69,80%. Angka tersebut sudah melampaui TPAK sebelum pandemi yang sebesar 69,21% pada Februari 2020.

“Jika dibedakan menurut jenis kelamin, TPAK Laki-laki masih lebih tinggi dari TPAK Perempuan, dimana TPAK laki-laki mencapai 84,02% dan TPAK perempuan mencapai 55,41%,” pungkasnya. (*am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.