Connect with us

OLAHRAGA

Tim Papan Bawah Liga 1 dan Aboard Dominasi Skuat Timnas Indonesia

Diterbitkan

pada

liga 1
Skuat timnas saat berlatih di TC Turki sebelum melawan Libya. (Timnas Indonesia)

Dari 8 tim teratas Liga 1 saat ini, hanya 2 yang mengirim pemainnya ke Timnas Indonesia. Ini membuktikan jika pelatih STY murni melihat kualitas individu, bukan pencapaian klub yang dibela.

Piala Asia 2023 akan bergulir mulai 13 Januari mendatang. Di Eropa, sedang ribut-ribut soal waktu turnamen yang bergulir di tengah kompetisi reguler. Sehingga pemain Asia yang berkiprah di Eropa harus meninggalkan klub saat tenaga mereka dibutuhkan.

Di dalam negeri, keributannya lebih ke soal daftar pemain yang dibawa oleh STY ke Piala Asia 2023. Pada turnamen antarnegara Asia ini, Indonesia bergabung ke grup berat. Karena satu grup dengan Jepang, Iraq, serta Vietnam. Sementara targetnya, adalah mencapai babak 16 besar.

Sebaran Pemain Timnas Indonesia

Induk sepak bola Asia (AFC) resmi merilis daftar pemain Timnas Indonesia pada Kamis 4 Januari 2024. Tim itu berisikan 26 pemain, STY resmi mencoret 2 pemain yakni Adam Alis dan Arkhan Fikri dari pemain yang diboyong ke TC di Turki.

Jika melihat negara asal pemain berkiprah secara reguler, pemain dari Liga 1 Indonesia masih mendominasi. Rinciannya, 15 dari Liga 1, 11 lagi dari berbagai klub di Asia dan Eropa.

Yang menarik, dari Liga 1, tak banyak pemain dari klub papan atas – tengah yang masuk ke timnas. Dari zona juara alias 4 besar, tim peringkat pertama dan kedua; Borneo FC Samarinda dan Bali United tidak memiliki wakil di skuat Garuda. Sementara Persib dan PSIS mengirim masing-masing 2 dan 1 pemainnya.

Jika melihat sampai 10 besar, total pemain yang menghiasi daftar skuat timnas hanya 6 pemain. Mereka berasal dari 4 klub, yakni Persib, PSIS, Persija, dan Dewa United. Sementara 9 pemain lainnya berasal dari klub peringkat ke-11 hingga 18. Bahkan uniknya, ada 6 pemain dari 4 klub terbawah di Liga 1.

Pemilihan pemain tentu tidak sembarangan. STY dan staf pelatihnya telah menggelar pemantauan pemain saat di klub, maupun ketika berlatih bersama timnas. Selain itu, ada pendapat lain bahwa STY tidak melihat pemain dari kontribusinya di klub. Namun lebih ke kemampuan personal, serta kecocokan dengan taktik yang ia usung.

Well, semoga beruntung, Garuda! (dra)

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.